Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusak Mobil Dinas Polisi karena Dicegah ke Jakarta, Pelajar di Bogor Jadi Tersangka

Kompas.com - 27/09/2019, 17:20 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Bogor Kota menetapkan tiga orang sebagai tersangka dalam kasus perusakan mobil dinas polisi di Jalan Juanda, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Dari ketiga tersangka itu, dua di antaranya berstatus pelajar. Sementara satu tersangka lagi adalah orang dewasa.

Paur Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah polisi menggelar pemeriksaan terhadap sejumlah pelajar yang diamankan saat akan berangkat ke Jakarta untuk berunjuk rasa, Rabu (25/9/2019).

Desty menuturkan, polisi menjerat ketiga tersangka itu dengan Pasal 170 tentang Kekerasan terhadap Orang atau Barang.

"Ada tiga orang. Dua masih pelajar, satu lagi sudah dewasa. Untuk yang satu orang ini (dewasa) masih diperiksa lebih lanjut," kata Desty, saat dikonfirmasi, Jumat (27/9/2019).

Desty mengungkapkan, sebelumnya polisi telah mengamankan 129 pelajar terkait peristiwa perusakan itu.

Baca juga: Polisi Amankan 129 Pelajar Bogor yang Rusak Mobil Dinas Kepolisian setelah Gagal ke Jakarta

Ia menjelaskan, insiden tersebut terjadi setelah ratusan pelajar dari sejumlah sekolah di Kota dan Kabupaten Bogor dihalau oleh petugas di Stasiun Bogor. Mereka dilarang pergi ke Jakarta karena akan ikut berunjuk rasa.

Awalnya, sambung Desty, keadaan masih kondusif. Kelompok pelajar tersebut membubarkan diri dan berjalan kaki ke arah Balai Kota Bogor.

Namun, dalam perjalanannya itu, mereka tiba-tiba mengadang dan langsung merusak mobil dinas Satlantas Polres Bogor Kota yang sedang melintas.

"Secara spontanitas, mereka (pelajar) menyerang mobil yang mengakibatkan rusak bodi bagian depan dan belakang serta kaca spion pecah," kata dia.

"Sementara untuk pelajar lainnya yang tidak terindikasi melakukan pengrusakan sudah kita pulangkan. Tapi yang melakukan perusakan kita proses buat efek jera," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com