JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga mahasiswa yang diduga menjadi korban tindak kekerasan oleh polisi saat aksi unjuk rasa di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (24/9/2019), masih dirawat di rumah sakit.
Mahasiswa berinisial A dan IB dirawat di Rumah Sakit Jakarta, sementara mahasiswa berinisial FA dirawat di Rumah Sakit Pelni.
"Mahasiswa tersebut mengalami luka-luka akibat praktik kekerasan yang dilakukan polisi pada saat itu," ujar Staf Advokasi Pembelaan HAM Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Falis Agatriatma di kantor LBH Jakarta, Jumat (27/9/2019) malam.
Baca juga: [VIDEO] Detik-detik Polisi Intimidasi Wartawan Kompas.com Peliput Pengeroyokan Usai Demo di DPR
Kontras mengetahui hal tersebut setelah menelusuri sejumlah rumah sakit untuk mencari mahasiswa yang dilaporkan hilang pasca-kerusuhan saat demonstrasi pada Rabu lalu.
Falis menjelaskan, tindak kekerasan polisi terhadap A terekam kamera jurnalis Kompas.com.
A dikeroyok saat mengambil sepeda motor yang diparkir di kawasan Jakarta Convention Center (JCC).
"A ditarik beberapa oknum aparat kepolisian dan mengalami kekerasan oleh aparat kepolisian," kata dia.
Baca juga: Daftar Kekerasan Terhadap Jurnalis Saat Meliput Aksi Demo Mahasiswa
Sementara itu, IB tertembak peluru karet. Dia harus menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru karet di tubuhnya.
"IB mengalami luka tembak di perut bagian kanan, tembakan peluru karet. Akhirnya IB harus dioperasi untuk mengambil proyektil," ucap Falis.
Terakhir, FA dirawat di Rumah Sakit Pelni karena diduga dianiaya. Dia juga harus dioperasi.
"Mahasiswa yang mengalami kekerasan yang cukup parah, FA, dirawat di RS Pelni. FA mengalami kekerasan bertubi-tubi. Dia sempat koma dan harus dioperasi di bagian kepala dan bahu," tutur Falis.
Baca juga: KontraS Terima 148 Aduan Kekerasan Aksi Demo 23-24 September 2019
Aksi demonstrasi di sekitar Senayan berlangsung dari Senin sampai Rabu lalu. Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa pada Senin-Selasa, sementara para pelajar berdemo pada Rabu.
Aksi demonstrasi pada Selasa dan Rabu berujung rusuh. Sejumlah orang terluka dan ditangkap polisi.
Data LBH Jakarta, sekitar 90 orang dilaporkan belum kembali ke rumah pasca-demonstrasi itu.
Sementara polisi menetapkan 12 pelajar dan 24 mahasiswa sebagai tersangka aksi kerusuhan di Kompleks Parlemen.
Presiden Joko Widodo mengatakan telah meminta penjelasan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian dalam menangani demonstran di sekitar Gedung DPR/MPR.
"Tadi kami dapat masukan mengenai itu. Saya akan telepon langsung Kapolri. Dalam menangani setiap demokrasi itu dilakukan dengan cara-cara yang tidak represif, terukur," kata Presiden, beberapa waktu lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.