Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aksi Mujahid 212, Polisi Belum Buat Pengalihan Arus Lalu Lintas

Kompas.com - 28/09/2019, 10:12 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA PUSAT, KOMPAS.com - Pihak kepolisian belum membuat pengalihan arus lalu lintas menyikapi unjuk rasa massa yang mengatasnamakan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019).

"Alih arus dilaksanakan secara situasional sesuai situasi lalin. Saat ini hanya dilaksanakan penjagaan dan pengaturan oleh polantas (Polisi Lalu Lintas)," ujar Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir kepada Kompas.com.

Baca juga: Sabtu, Muhajid 212 Selamatkan NKRI Bakal Gelar Aksi di Depan Istana

Untuk mengatur jalan, Kepolisian mengerahkan 342 personel. Mereka ditempatkan di sekitar titik kumpul massa mulai dari bundaran HI hingga kawasan Monas.

"Ada 342 polantas. Dan situaasi masih kondusif," sambungnya.

Pantauan Kompas.com, saat ini arus lalu lintas di bundaran HI masih berjalan normal. Jalur dari arah Monas menuju Sudiman dan sebaliknya masih dapat dilalui kendaraan.

Baca juga: 16.000 Personel Gabungan Amankan Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI

Sementara massa aksi mujahid 212 Selamatkan NKRI terus berdatangan. Mereka berjalan melintasi bundaran HI sebelum menggelar unjuk rasa di Istana Negara.

Sebelumnya Ketua Panitia Aksi Ustad Edy Mulyadi mengatakan, unjuk rasa ini untuk menyuarakan ketidakadilan dan menegakkan kebenaran di negeri ini.

Pertama, aksi mahasiswa yang dihadapi oleh aparat beberapa hari lalu, dilakukan dengan sikap represif. Sehingga, kata dia, banyak korban luka, hilang bahkan meninggal dunia.

Baca juga: Massa Mujahid 212 Selamatkan NKRI Mulai Berkumpul di Bundaran HI

Kedua, pihaknya khawatir dengan kerusuhan di Wamena dan Papua yang menelan puluhan korban jiwa dan eksodus warga pendatang keluar dari wilayah tersebut.

Selain itu juga bencana asap kebakaran hutan dan lahan yang tidak tertangani dengan cepat dan tepat oleh pemerintah.

"Berbagai kondisi itu menunjukkan bahwa negeri kita tidak dalam keadaan yang baik-baik saja," kata Edy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com