Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Pro UU KPK di Monas, Peserta Mengaku Mahasiswa tetapi Salah Sebut Nama Aliansi

Kompas.com - 30/09/2019, 16:13 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Massa dengan jumlah tak sampai 50 orang berdemo di dekat Pos Polisi Patung Kuda Arjuna Wiwaha, di Jalan Medan Merdeka Barat, Senin (30/9/2019).

Sambil memegang bendera merah putih, mereka menyampaikan dukungan terhadap UU KPK.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, para demonstran itu tidak berseragam. Tak sampai 10 di antaranya yang mengenakan jaket berwarna kuning dan biru tua seperti jaket almamater universitas.

Aksi mereka dijaga para polisi.

Salah seorang demonstran tak berseragam sempat menghampiri dan menanyakan tujuan wartawan Kompas.com mengambil gambar.

Salah seorang demonstran berjaket biru menyebut, mereka tergabung dalam aliansi "Mahasiswa Nusantara".

Baca juga: Polisi Ingatkan Pelajar di Bawah Umur untuk Tidak Ikut Aksi Demo

Ketika diwawancara, ia menolak dan mengarahkan wartawan kepada seorang orator yang baru turun dari mobil komando. Orator itu disebut-sebut sebagai koordinator dalam aksi ini.

Namun, orator yang disebut koordinator aksi itu juga emoh ditanya.

"Bukan saya yang punya acara, saya bukan korlapnya, Bang," kata pemuda berkemeja hitam kotak-kotak itu, yang kemudian mengaku bernama Rijal dari Universitas Islam Djakarta.

Rijal lalu meninggalkan wartawan, menghampiri seseorang bertubuh tambun yang membisikinya sekitar 2 menit.

Rijal tampak seperti mencatat saat dibisiki. Setelah itu, Rijal kembali ke wartawan dan mengaku sebagai koordinator aksi.

"Mau wawancara atau bagaimana? Saya koordinatornya," kata dia.

Baca juga: Dipulangkan Lebih Awal, Siswa SMA Diantar Guru ke Stasiun Agar Tak Ikut Demo

Mengenai orang bertubuh tambun yang membisikinya cukup lama, Rijal enggan menyebut identitasnya.

"Itu tadi bukan siapa-siapa, itu abang saya," imbuhnya.

Ia sempat meminta wartawan menunggu melakukan wawancara, sembari memperhatikan layar ponselnya yang memuat chat aplikasi WhatsApp.

Setelah menyusuri chat itu, ia baru meladeni pertanyaan wartawan.

"Kami dari From Aksi Mahasiswa Se-Jabodetabek," kata Rijal, tak seperti kata demonstran sebelumnya yang mengaku tergabung dalam "Mahasiswa Nusantara".

"Dari beberapa kampus, saya juga enggak hafal siapa saja," jawab Rijal saat ditanya jumlah dan nama-nama kampus yang ikut serta.

Baca juga: Link Live Streaming Situasi Terkini Demo di Sekitar Gedung DPR

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com