JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, sebanyak 210 orang dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans yang disiagakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat kerusuhan di sekitar Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2019).
Jumlah ini berdasarkan data yang ia terima pada Selasa (1/10/2019) pukul 07.30 WIB.
"Data per tadi pagi jam 07.30 pagi ini, ada 210 orang yang dibawa dengan menggunakan ambulans untuk dibawa ke rumah sakit, tapi yang harus rawat inap hanya 15 orang," kata Anies di Lapangan Sisi Selatan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (1/10/2019).
Baca juga: Drama 7 Jam Rusuh Demonstran di Sekitar Gedung DPR...
Menurut Anies, para korban lebih banyak dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan.
Terkait fasilitas publik, ia menyebut, petugas dari PPSU dan dinas lain langsung bekerja agar jalan-jalan layak dilewati.
Salah satu contohnya adalah memperbaiki pembatas beton di jalur Transjakarta yang rusak dan berubah posisi akibat aksi demonstran.
"Jadi dari malam mereka semua bekerja. Tim kebersihan bekerja all out. Kami mengerahkan lebih dari 200 orang. 200 orang itu bertahan di dalam kompleks GBK sampai kondisi sudah tenang. Begitu kondisi tenang, mereka langsung membersihkan semuanya," ujarnya.
"Sweeper-sweeper kami juga bekerja. Jadi tadi malam saat kita barangkali sudah istirahat, tim bekerja membersihkan," kata Anies.
Baca juga: BERITA FOTO: 7 Jam Kerusuhan di Sekitar Gedung DPR
Sebelumnya, ia mengimbau para aparat penegak hukum di lokasi untuk bekerja sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP) yang ada.
Menurut dia, dengan mengikuti SOP, mereka telah melaksanakan tugas negara dengan baik.
"Yang disebut petugas kata-katanya dan tindakannya atas nama negara. Karena itu harus mengikuti SOP yang baik," ujar Anies.
Baca juga: Puluhan Orang Ditangkap Dalam Bentrokan di Simpang Semanggi
Demonstasi di sekitar Gedung DPR pada Senin rusuh.
Peserta aksi dan aparat kepolisian bentrok mulai pukul 16.38 WIB hingga sekitar 23.00 WIB.
Polisi menembakan gas air mata yang juga dibalas lemparan batu oleh demonstran.
Akibatnya, sejumlah peserta aksi diamankan karena diduga sebagai provokator.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.