Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air di Kampung Baru Kubur Koja Berubah Warna, Palyja Cek Jaringan Pipa

Kompas.com - 05/10/2019, 13:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak PT PAM Lyonnaise Jaya (PALYJA) telah mengirim tim teknis ke wilayah Bandengan Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (5/10/2019) untuk memeriksa dan menyisir jaringan pipa suplai air ke wilayah tersebut. 

Sebab, air di Kampung Baru Kubur Koja wilayah itu berubah-ubah warna sejak sebulan terakhir

"Palyja juga melakukan koordinasi dengan institusi terkait seperti kelurahan, RT, RW dan warga setempat untuk menginformasikan kondisi yang terjadi saat ini dan upaya-upaya perbaikan yang akan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan," ujar Kepala Divisi Corporate Communications and Social Responsibility Palyja Lydia Astriningworo.

Baca juga: Warga Kampung Baru Kubur Koja Kesal dengan Respons Palyja untuk Masalah Air Berubah Warna

Palyja merupakan operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah barat DKI Jakarta.

Lydia pun meminta maaf atas ketidaknyamanan warga Penjaringan akibat suplai air tersebut. 

Warga Kampung Baru Kubur Koja sudah sebulan menerima air PAM dengan air "warna-warni".

Ang Lih Wa (54), warga RT007/RW015, mengatakan, warna air PAM di rumahnya berubah-ubah. 

"Kadang hijau, kadang biru, kadang ungu. Bau juga airnya, bau bangkai kadang. Biasa kalau lihat begitu langsung saya matiin," ujar Lih, Jumat (4/10/2019).

Baca juga: Nekat Gunakan Air PAM yang Berubah-ubah Warna, Seorang Warga Gatal-gatal Sekujur Tubuh

Warga sudah pernah melaporkan keadaan ini kepada Palyja tetapi belum ditindaklanjuti.

Akibatnya, mereka terpaksa merogoh kocek lebih dalam untuk membeli air kebutuhan harian.

"Sehari Rp 20.000, kalau sebulan udah abis Rp 600.000," ujar seorang warga, Darniasih, soal biaya membeli air pikulan Jumat (4/10/2019) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com