Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran Rawa Bunga dan Bali Mester Tinggalkan Posko Pengungsian

Kompas.com - 07/10/2019, 10:43 WIB
Irfan Maullana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 480 jiwa warga Kelurahan Rawa Bunga dan Kelurahan Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur, yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran pada Sabtu (21/9/2019) lalu, sudah meninggalkan posko pengungsian.

Kasi Perlindungan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Sudin Sosial Jakarta Timur Abdul Salam mengatakan, warga kini sudah berupaya membangun rumahnya masing-masing.

"Untuk warga Kelurahan Bali Mester dan Kelurahan Rawa Bunga sudah tidak ada lagi posko pengungsian. Warga sudah mulai membangun rumahnya," kata Abdul, Senin (7/10/2019).

Baca juga: Sabtu Dini Hari, 129 Rumah di 2 Kelurahan di Jatinegara Terbakar

Sudin Sosial Jakarta Timur awalnya mendirikan lima posko bagi warga beda Kelurahan namun satu Kecamatan yang permukimannya terpisah kali.

Warga Bali Meter mengungsi ke dua tenda, sementara warga Rawa Bunga mengungsi ke dua tenda dan ke Masjid Jami Al-Barokah.

"Jadi sekarang ada warga yang mulai bangun rumahnya atau pindah ke rumah saudaranya untuk sementara waktu. Di posko pengungsian sudah enggak ada," ujarnya.

Sebagai informasi, kebakaran yang membuat 480 jiwa warga kehilangan rumah diduga akibat korsleting dari satu kontrakan warga Rawa Bunga.

Kala itu, seorang warga yang baru sekira dua bulan tinggal meninggalkan handphonenya dalam keadaan dicas dan diduga sempat meledak.

Beruntung tak ada korban luka berat atau korban jiwa dalam kebakaran yang terjadi di permukiman padat penduduk dekat Pasar Burung Jatinegara.

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Korban Kebakaran di Rawa Bunga dan Bali Mester Jatinegara Jakarta Timur Tinggalkan Posko Pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Heru Budi Pastikan ASN Pemprov DKI Bolos Usai Libur Lebaran Akan Disanksi Tegas

Megapolitan
Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Heru Budi: Pemprov DKI Tak Ada WFH, Kan Sudah 10 Hari Libur...

Megapolitan
Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Mulai Bekerja Usai Cuti Lebaran, ASN Pemprov DKI: Enggak Ada WFH

Megapolitan
Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi 'Online' dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Suami di Jaksel Terjerat Lingkaran Setan Judi "Online" dan Pinjol, Istri Dianiaya lalu Ditinggal Kabur

Megapolitan
Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Jalan Gatot Subroto-Pancoran Mulai Ramai Kendaraan, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

KRL Jabodetabek Gangguan di Manggarai, Rute Bogor-Jakarta Terhambat

Megapolitan
Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Menikmati Hari Libur Terakhir Lebaran di Ancol Sebelum Masuk Kerja

Megapolitan
Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Jalan Sudirman-Thamrin Mulai Ramai Kendaraan Bermotor, tapi Masih Lancar

Megapolitan
KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

KRL Jabodetabek Mulai Dipadati Penumpang, Sampai Berebut Saat Naik dan Turun

Megapolitan
Pemudik Keluhkan Sulit Cari 'Rest Area', padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Pemudik Keluhkan Sulit Cari "Rest Area", padahal Fisik Kelelahan akibat Berkendara Berjam-jam

Megapolitan
Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Cerita Pemudik Kembali ke Jakarta Saat Puncak Arus Balik: 25 Jam di Jalan Bikin Betis Pegal

Megapolitan
Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Keluhkan Oknum Porter Terminal Kampung Rambutan yang Memaksa, Pemudik: Sampai Narik Tas, Jadi Takut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com