Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Palyja di Kampung Baru Kubur Koja Masih Berbau Tidak Sedap

Kompas.com - 07/10/2019, 14:17 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Air di Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan, Jakarta Utara, kini sudah tidak lagi berwarna pada Senin (7/10/2019).

Namun, air yang dialiri PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) tersebut masih berbau tidak sedap.

Hal itu ditemukan saat Kompas.com berkunjung ke rumah Darmiasih (52), salah seorang warga yang tinggal di RT 005/RW015, Kampung Baru Kubur Koja, Penjaringan.

Saat pertama kali keran dibuka, air yang mengalir tampak bening.

"Tapi masih bau got," ujar Darmiasih kepada wartawan.

Baca juga: Air di Kampung Baru Kubur Koja Berubah Warna, Palyja Cek Jaringan Pipa

Bau tidak sedap memang tercium dari air yang keluar. Saat disentuh, air tersebut juga meninggalkan kesan licin di kulit.

Ketika air mulai memenuhi baskom, air yang tadinya bening lalu berubah keruh. Bau got juga semakin kuat tercium.

Darniasih mengaku, walau air dari Palyja sudah lebih baik kondisinya, dirinya belum berani menggunakan air tersebut.

"Ini air yang saya beli, saya pakai air yang ini," kata Darmiasih sambil menunjuk baskom lain yang airnya tampak bening dan tidak berbau.

Baca juga: Air PAM Berubah Warna di Koja karena Pipa Bocor

Napsiah, Ibu RT 005/RW 015 menyampaikan bahwa kondisi serupa masih terjadi di kediamannya.

"Kemarin sore saya coba tampung, airnya butek," ujar Napsiah.

Ia sempat menyimpan sampel air yang ia tampung ke dalam botol pada Minggu (5/10/2019) sore. Dari botol itu terlihat, air yang tersimpan berwarna kehitaman.

Sementara itu, sejumlah petugas dari Palyja tampak menggali pipa yang ada di jalan menuju kampung tersebut.

Mereka berusaha mencari titik kebocoran yang mengakibatkan air tercemar.

Baca juga: Palyja Siapkan Truk Tangki untuk Suplai Air Bersih ke Warga Kampung Baru Kubu Koja

Sebelumnya, air PAM di Kampung Baru Kubur Koja diketahui berubah-ubah warna sebulan terakhir.

Menindak lanjuti temuan tersebut, Palyja menemukan adanya lima titik kebocoran.

Palyja mengklaim kondisi air di Kampung Baru Kubur Koja sudah mulai membaik saat mereka memperbaiki lima titik kebocoran tersebut.

Namun pihak Palyja masih mencoba menelusuri titik-titik kebocoran lain agar kondisi air di lokasi tersebut kembali normal.

Untuk mengakomodasi kebutuhan warga, Palyja menyediakan empat tandon air bersih yang diisi menggunakan truk tangki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com