Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peretas Catut Foto Kepala BPS Tangsel Minta Transfer Uang Jutaan Rupiah

Kompas.com - 07/10/2019, 16:46 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kepala Badan Pusat Statistik Ahmad Widiyanto menjadi korban penjahat peretas atau hacker yang mencatut foto dan nomor kontak telepon.

Pelaku kemudian meminta uang jutaan rupiah kepada orang-orang yang nomor teleponnya ada di daftar ponsel Ahmad Widiyanto.

"Saya ngga tau yang jelas itu bukan nomor saya tapi ngambil foto profil saya kemudian dia bisa mengakses phone book yang ada di HP. Jadi meminta uang sebanyak Rp 5 juta mengatasnamakan saya. Itu bukan asli nomor saya, dia pakai nomor lain tapi mengatasnamakan saya," ujar Ahmad Widiyanto saat dikonfirmasi, Senin (7/10/2019).

Peristiwa yang menimpa Ahmad Widiyanto terjadi pada Sabtu pekan lalu. Kejadian tersebut bersamaan saat ia tidak bisa membuka media sosial messenger Facebook.

Diduga kejadian tersebut bersaman dengan pelaku yang meretas media sosial miliknya untuk disalahgunakan aksi kejahatan.

Belakangan ia baru mengetahui banyak orang yang bertanya kepadanya kebenaran soal permintaan uang.

"Sebelumnya pada hari sabtu saat di-hack. Saya buka messanger Facebook tidak bisa, hari minggu baru bisa saya buka dan saya perbaiki password-nya," katanya.

Hingga kini, Ahmad Widiyanto belum mengetahui apakah ada korban dari kejahatan tersebut.

Namun, ia menegaskan kalau foto dan nomor kontak disalahgunakan oleh pelaku kejahatan.

"Kalau yang udah tau nomor saya pasti tau itu bukan saya. Sedangkan yang belum tau pasti dikerjain, tapi sampai sekarang saya belum dapat laporan sudah ada yang kena atau belum," tuturnya.

Meski demikian, Ahmad Widiyanto mengaku belum melaporkan kejadian yang menimpanya ke pihak Kepolisian.

"Saya belum sempat lapor polisi," katanya singkat.

Salah satu orang yang sempat diminta uang, yakni seorang jurnalis TribunJakarta.com bernama Jaisy Rahman Tohir.

Saat itu ia menerima pesan whatsapp dari seseorang yang mengatasnamakan Ahmad Widyanto dengan nomor 0813447282**.

"Orang itu meminjam uang Rp 5 juta. Alasannya akan diganti, karena M-bankingnya lagi error," ujarnya siiring membacakan pesan singkatnya.

Dengan dalih percaya dari isi pesan tersebut, Jaisy mencoba membalasnya dengan menanyakan nomor rekening.

Saat itu pelaku tersebut mengirimkan nomor rekening bank CIMB Niaga dengan nomor 703815068500 atas nama Asep Niaga.

"Saat itu saya kerjain aja sekalian wawancara soal Sensus online BPS gimana apa sudah mulai persiapannya? Dia malah bales 'iya sudah mulai siap," aja. Udah nggak bales lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Keluarga Korban Pembacokan di Kampung Bahari Masih Begitu Emosi terhadap Pelaku

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Aviary Park Bintaro: Harga Tiket Masuk dan Fasilitasnya

Megapolitan
Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Pengakuan Sopir Truk yang Bikin Kecelakaan Beruntun di GT Halim: Saya Dikerjain, Tali Gas Dicopotin

Megapolitan
Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Berkas Rampung, Ammar Zoni Dilimpahkan ke Kejaksaan untuk Disidang

Megapolitan
Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Pengendara Motor Dimintai Uang agar Bisa Lewat Trotoar, Heru Budi: Sudah Ditindak

Megapolitan
Jadi Tersangka, Sopir Truk 'Biang Kerok' Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Jadi Tersangka, Sopir Truk "Biang Kerok" Tabrakan di GT Halim Utama Sesumbar: Saya Beli Semua Mobilnya

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Kamis 28 Maret 2024

Megapolitan
Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Pemkot Bogor Relokasi 9 Rumah Warga Terdampak Longsor di Sempur ke Rumah Kontrakan

Megapolitan
Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Wali Kota Bogor Diisukan Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Bima Arya: Itu Spekulasi

Megapolitan
Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Pelaku Pembacokan di Kampung Bahari Jalani Pemeriksaan dengan Tenang Usai Tewaskan Sepupu

Megapolitan
SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

SPBU di Bekasi Tak Terlibat Kasus Bensin Dicampur Air, Polisi: Mereka Telah Ikuti Prosedur

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Mayat Pria Ditemukan di Sungai Ciliwung, Tersangkut di Kolong Jembatan

Megapolitan
Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Sopir dan Kernet Tangki Jual Bensin ke Satpam SPBU, lalu Campur Pertalite dengan Air

Megapolitan
Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Kasusnya Dihentikan, Aiman Witjaksono Minta Polisi Kembalikan Ponsel yang Disita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com