Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Roemah Tawon, Tempat Belajar Anak Jalanan di Pinggiran Rel Tanah Tinggi...

Kompas.com - 08/10/2019, 05:30 WIB
Hilel Hodawya,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah saung yang terbuat dari bambu berdiri di kawasan Tanah Tinggi, Kota Tangerang.

Saung itu dihiasi dengan sejumlah pigura berisi sertifikat di dindingnya. Meja-meja belajar disusun di salah satu sudut saung.

Langit-langitnya pun ramai oleh dekorasi bertemakan anak-anak.

Saung itu adalah tempat belajar Roemah Tawon, sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada kegiatan edukasi seni dan budaya.

Setiap harinya, organisasi ini menfasilitasi anak jalanan di pinggiran rel sekitar Tanah Tinggi untuk belajar.

Didirikan anak jalanan

Roemah Tawon didirikan oleh empat orang pemuda pada tahun 2013. Para pemuda tersebut awalnya juga berlatar belakang sebagai pengamen jalanan.

"Mereka itu setiap hari di jalan nongkrong, ngamen. Lalu datang ulama, dapat hidayah mereka," cerita Ayah Apit, salah satu pengurus Roemah Tawon.

Dari sanalah, empat orang pemuda yang diketuai oleh Fais, memulai kegiatan mereka untuk mendidik anak jalanan lainnya. Tanah milik keluarga Ayah Apit menjadi lokasi mereka mendirikan rumah singgah untuk belajar.

Proses belajar mengajar di Roemah Tawon dibagi berdasarkan usia. Anak-anak usia 4-7 tahun disebut dengan istilah "tawon cilik", sementara usia 8-18 tahun disebut "anak tawon".

Para pengajar umumnya sukarelawan dari berbagai komunitas pengajar di Tangerang.

Seluruh ilmu yang diajarkan dilandasi pada 9 tradisi Roemah Tawon. Tradisi tersebut menekankan pada pendidikan akhlak dan sopan santun, seperti kebiasaan salat berjamaah, makan dan minum sambil duduk, serta bicara kebaikan.

"Itu yang membedakan kita dengan rumah singgah lain. Kalau kita tanamkan seni dan budaya dan akhlak," kata Ayah Apit.

Kemudian digusur..

Namun, pada awal tahun 2019, lokasi yang sudah bertahun-tahun digunakan sebagai tempat belajar Roemah Tawon digusur, sehubungan dengan adanya pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Bandara Soekarno-Hatta - Alam Sutera.

Selama beberapa waktu, kegiatan Roemah Tawon sempat terhenti. Namun, keinginan anak-anak untuk kembali belajar mendorong para pengurus untuk segera mencari solusi.

"Sudah ngobrol dengan Pak Lurah, akan digantikan tempat. Tapi sampai sekarang belum ada kabar. Akhirnya kita pengurus sewakan tempat," ujar Ayah Apit.

Kini, saung Roemah Tawon hanya tersisa untuk tempat belajar. Padahal, saung-saung di lokasi lama cukup luas, terbagi atas perpustakaan, ruang belajar, dan tempat ibadah.

Saung Roemah Tawon saat ini berada di tengah-tengah perumahan warga. Luas tanahnya jauh lebih sempit dan lokasinya tidak strategis seperti dulu.

Alhasil, jumlah yang datang untuk belajar pun berkurang. Meski begitu, seluruh kegiatan masih tetap dijalankan.

"Cuma berkurang anak saja, kegiatan masih sama. Kita tunggu kabar dari pemerintah, kalau sudah ada tempat baru kita akan bangun lagi," tutur Ayah Apit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com