Lantaran langsung menyerahkan ponsel, Dedi dan Kindi tak diserang oleh perampok bercelurit itu. Tak ada luka pada tubuh mereka.
Sayangnya, aksi ketika perampok itu merampas dua ponsel milik Dedi dan Kindi tidak terekam kamera pengintai.
Mereka lalu berniat membangunkan lima pegawai lain yang tidur di lantai atas. Namun, tak satu pun yang turun.
"Kalau saya sendiri di atas lagi tidur, terus ya takut lah namanya ngelihat ada celurit gini-gini (diacung-acungkan) jadi enggak turun," ujar Ariel, salah satu pegawai, Selasa.
Zuhairiyah mengaku bersyukur suaminya berani menghadapi komplotan perampok bercelurit itu. Ia sendiri tak bisa berbuat banyak dan pilih menenangkan anaknya.
"Adu celurit sama celurit saja, 'teng-teng-teng', gitu. Bapaknya lagi adu celurit, anak saya di sini posisinya. Bangun akhirnya dia kan ramai," ujar Zuhairiyah.
"Mungkin kalau suami saya enggak bawa celurit juga, sudah kejadian di sini. Soalnya kan kunci motor, kunci loker semua di sini semua. Kalau suami saya enggak bawa barang (celurit) mungkin sudah dibacok," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.