Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Penjaga Cuci Steam Adu Celurit dengan Perampok, Sampai Bunyi Teng-teng-teng...

Kompas.com - 08/10/2019, 16:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah tempat cuci steam mobil dan motor di Jalan Kampung Sawah Raya, Pondok Melati, Bekasi pada Senin (7/10/2019) dini hari disatroni komplotan perampok bercelurit.

Zuhairiyah (28) yang saat peristiwa itu terjadi tengah menjaga warung di area tunggu, menceritakan kronologinya. Kata dia, aksi tersebut hanya berlangsung tak sampai 15 menit.

Ia pun tak sempat berteriak ketika para perampok bercelurit itu merangsek ke dalam.

"Kondisi sepi, padahal biasanya kalau malam Senin ramai. Saya mau minta tolong juga sudah kejadian ini, (perampok) sudah masuk ke sini," ujar Zuhairiyah ketika ditemui di lokasi, Selasa (8/10/2019) siang.

Di area tunggu itu, terdapat lima orang lain yang tengah beristirahat. Ada anak Zuhairiyah, suami Zuhairiyah, Ahmad Riyadi.

Ada pula tiga orang pegawai yang tidur di area pojok, tapi tak tersorot kamera pengintai. Dua di antaranya jadi korban perampasan ponsel.

Baca juga: Terekam CCTV, Penjaga Tempat Cuci Steam di Bekasi Sempat Adu Celurit dengan Perampok

Mulanya, Ahmad Riyadi tengah tidur telentang di bangku panjang. Seperti yang terekam dalam kamera pengintai, Ahmad sontak terbangun saat perampok bercelurit itu merangsek masuk.

"Itu suami saya bangun karena pelakunya itu nabrak bangku. Suami saya kaget, langsung kabur ke dalam (dapur) ngambil barang (celurit)," kata Zuhairiyah.

"Pelakunya sih ada delapan orang, yang masuk empat, yang di luar empat, motornya sih kalau enggak salah empat. Yang di luar itu ngehadangin orang yang lagi pada lewat," imbuh dia.

Dari empat orang yang ada di dalam garasi cuci steam itu, sambung Zuhairiyah, tiga di antaranya menenteng celurit.

Dua perampok bercelurit kemudian merangsek masuk ke area tunggu dan merampas dua ponsel milik dua orang pegawai yang tengah tertidur.

"Yang lainnya lagi pada di atas tidur, sama yang bagian malam di bangunin ke atas," ujar Dedi Irawan, salah satu pegawai yang kehilangan ponsel.

Menghadapi perampok bercelurit itu, sontak ia langsung menyerahkan ponselnya.

Sementara itu, kata Dedi, rekannya yang bernama Kindi awalnya tak langsung menyerahkan ponselnya saat ditodong oleh perampok. Namun, ia akhirnya menyerah setelah lehernya dikalungi celurit oleh perampok tersebut.

"Yang pegang celurit tiga, yang di jalan satu, jadi empat," kata Dedi.

Baca juga: 8 Perampok Bercelurit Beraksi di Bekasi, Begini Kronologinya

Lantaran langsung menyerahkan ponsel, Dedi dan Kindi tak diserang oleh perampok bercelurit itu. Tak ada luka pada tubuh mereka.

Sayangnya, aksi ketika perampok itu merampas dua ponsel milik Dedi dan Kindi tidak terekam kamera pengintai.

Mereka lalu berniat membangunkan lima pegawai lain yang tidur di lantai atas. Namun, tak satu pun yang turun.

"Kalau saya sendiri di atas lagi tidur, terus ya takut lah namanya ngelihat ada celurit gini-gini (diacung-acungkan) jadi enggak turun," ujar Ariel, salah satu pegawai, Selasa.

Zuhairiyah mengaku bersyukur suaminya berani menghadapi komplotan perampok bercelurit itu. Ia sendiri tak bisa berbuat banyak dan pilih menenangkan anaknya.

"Adu celurit sama celurit saja, 'teng-teng-teng', gitu. Bapaknya lagi adu celurit, anak saya di sini posisinya. Bangun akhirnya dia kan ramai," ujar Zuhairiyah.

"Mungkin kalau suami saya enggak bawa celurit juga, sudah kejadian di sini. Soalnya kan kunci motor, kunci loker semua di sini semua. Kalau suami saya enggak bawa barang (celurit) mungkin sudah dibacok," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com