Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Jangan Terlalu Sering Konsumsi Kerang Hijau dari Teluk Jakarta

Kompas.com - 08/10/2019, 18:58 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengingatkan warga untuk tidak terlalu sering mengonsumsi kerang hijau yang dipanen dari perairan Teluk Jakarta.

Peneliti pencemaran laut bagian ekotoksikologi LIPI Dwi Hindarti mengatakan, sifat kerang hijau yang menyerap polutan dalam kadar air jadi alasannya.

"Semua yang ada di dalam air itu yang melewati tubuhnya akan diserap dan diakumulasikan dalam tubuhnya termasuk merkuri (logam berat)," kata Dwi di Ancol, Selasa  (8/10/2019).

Dwi menjelaskan, berdasarkan penelitian terakhirnya di tahun 2015, air di Teluk Jakarta telah tercemar merkuri meski kadarnya tidak terlalu tinggi. Akan tetapi di sedimen Teluk Jakarta, kadar merkuri yang terkandung jauh lebih tinggi.

Sementara, kerang hijau bersifat deposit feeder yakni memakan seluruh partikel yang mengendap di dasar laut dan filter feeder yang artinya ia menyerap seluruh partikel pada air yang melewati tubuhnya.

Baca juga: Begini Cara Kerang Hijau Jernihkan Air Laut yang Kotor

"Kita pernah waktu itu, di dalam tubuh kerang itu merkurinya secara keseluruhan kita ukur merkurinya itu sudah ada di situ (daging kerang hijau)," tutur Dwi.

Ia turut menyampaikan bahwa efek dari mengonsumsi merkuri berbeda dengan ketika seseorang tidak sengaja mengkonsumsi bakteri E.coli yang efeknya langsung terasa.

Di dalam tubuh manusia, logam berat bersifat akumulatif. Terlalu sering mengonsumsi makanan yang terpapar logam berat efeknya akan dirasakan dalam jangka panjang.

Logam berat yang menumpuk dalam tubuh bisa merusak syaraf manusia.

Akan tetapi ia tidak melarang penuh warga untuk mengonsumsi kerang hijau. Alasannya, hewan bercangkang itu tetap kaya akan protein.

"Asalkan enggak terlalu sering dan membuang isi perutnya," ucap Dwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com