"Kalau saya sendiri di atas lagi tidur, terus ya takut lah namanya ngelihat ada celurit gini-gini (diacung-acungkan) jadi enggak turun," ujar Ariel, salah satu pegawai.
Zuhairiyah mengaku bersyukur suaminya terbilang berani menghadapi komplotan perampok bercelurit itu. Ia sendiri tak bisa berbuat banyak dan pilih menenangkan anaknya.
"Celurit sama celurit saja, 'teng-teng-teng', gitu. Bapaknya lagi adu celurit, anak saya di sini posisinya. Bangun akhirnya dia kan ramai," ujar Zuhairiyah.
"Mungkin kalau suami saya enggak bawa celurit juga, sudah kejadian di sini. Soalnya kan kunci motor, kunci loker semua di sini semua. Kalau suami saya enggak bawa barang (celurit) mungkin sudah dibacok," katanya.
Polisi kini tengah mengusut kasus ini setelah korban melapor ke polisi di hari yang sama saat peristiwa terjadi. Para perampok masih dalam kejaran polisi.
"Kemarin korban baru laporan. Saya juga sudah dari sana cek TKP," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Gede, AKP Supriyanto melalui sambungan telepon, Selasa (8/10/2019) petang.
Supriyanto menjelaskan, dari hasil cek lokasi, polisi telah memeriksa tiga orang saksi yang merupakan pegawai tempat cuci steam itu. Hasil rekaman kamera pengintai juga telah dikantongi.
"Identitas pelaku belum diketahui, masih penyelidikan," ujar Supriyanto.
Baca juga: Perampokan Tamu Hotel Direncanakan, Pelaku Nyamar Jadi Polisi Bawa Kabur Uang Rp 76 Juta
Sulitnya membongkar identitas pelaku rupanya dikarenakan pelat nomor motor yang digunakan para perampok bercelurit itu palsu.
Supriyanto mengklaim, hal itu berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh jajarannya usai memeriksa lokasi kejadian.
Dari hasil rekaman kamera pengintai, dua motor perampok bercelurit itu yakni Yamaha N-MAX dan Honda Scoopy. Pelat nomor keduanya tidak begitu tampak jelas dalam rekaman kamera pengintai.
"Ini baru lihat benar-benar, nomor pelatnya kan (yang terekam) ada kendaraan 2 itu, mau saya lihat pelat yang benar, karena beda antara nomornya dan jenis kendaraannya," sebut Supriyanto.
"Pengguna pelat palsu. Itu intinya. Sementara itu dulu," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.