JAKARTA, KOMPAS.com - Akbar Alamsyah (19), korban kerusuhan demo pelajar di kawasan DPR RI, Jakarta Pusat, kini masih dalam keadaan koma.
Di sela-sela menjaga anaknya yang tengah dalam perawatan, Rosminah, ibunda Akbar bercerita awal mula anaknya hilang hingga akhirnya bertemu dalam keadaan menyedihkan.
Awalnya, Kamis (26/9/2019), Rosminah bertemu dengan Akbar yang tinggalnya di rumah neneknya di Kebon Mangga, Kebayoran Baru.
Ia sempat mengingatkan anaknya untuk tidak keluar dari rumah lantaran keadaan Jakarta belum kondusif.
"Saya sudah bilang ke dia jangan kemana-mana apalagi ke daerah Slipi dan Palmerah, bahaya, nak," ujar Rosminah menirukan ucapannya ke anaknya kala itu di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (9/10/2019).
Baca juga: Seorang Remaja Korban Demo Ricuh di Sekitar DPR Masih Koma
Rosminah juga menitip pesan kepada sang nenek agar tidak membiarkan anaknya keluar rumah.
Namun, Rosminah mendapat kabar dari neneknya kalau sekitar pukul 23.00 WIB, Akbar keluar rumah mengendarai motor.
"Neneknya bilang ke tetangga tadi liat si Akbar tidak. Kata tetangga anaknya udah keluar tadi bawa motor," ucap Rosminah.
Menurut kabar temannya yang bersama Akbar saat itu, Rosminah mengatakan, Akbar janjian untuk nonton demo yang masih berlangsung.
Saat itu, Akbar dan dua teman lainnya berangkat ke arah Slipi, Jakarta Barat.
"Yah namanya juga anak-anak muda ya, keponya tinggi ya dia nongkronglah," ucap Rosminah.
Baca juga: Arogansi Polisi Dinilai Bisa Turunkan Kepercayaan Publik pada Polri
Namun, ketika Akbar dan dua temannya tengah asyik nongkrong, tiba-tiba datang polisi dari belakangnya.
Akhirnya Akbar dan teman-temannya berpencar melarikan diri. Satu temannya lolos melarikan diri ke arah masjid.
"Nah ada temennya yang sempet kena injek polisi lalu kabur dan anak saya itu tiba-tiba hilang," ujar Rosminah.
Ia sempat khawatir setelah mendapat kabar dari neneknya kalau anaknya tak pulang hari itu.