BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi membangun dua tiang penyangga reklame tepat di depan Stasiun Bekasi, Jalan Ir H Juanda.
Pantauan Kompas.com, sejak pekan lalu, dua tiang penyangga itu berdiri kokoh di tepi kanan dan kiri jalan.
Namun, tidak ada bidang horizontal yang menyambungkan dua tiang tersebut sebagai tempat reklame.
Setelah berdiri, Pemerintah Kota Bekasi justru berencana membongkarnya lagi.
Baca juga: Ini Alasan Pemkot Bekasi Bangun JPO Instagrammable Dekat Stadion Patriot
Widayat Subroto, Kepala Bidang Bina Marga Kota Bekasi mengatakan, pembangunannya salah desain dan menyerobot jalur pejalan kaki.
"Itu buat reklame, itu kita hentikan karena ada di trotoar. (Akan dibongkar) untuk perbaikan desain supaya enggak ganggu pedestrian," ujar Widayat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/10/2019) siang.
"Itu sudah telanjur dibangun, tapi nanti akan kita bongkar," akunya.
Baca juga: Bangun JPO Instagramable, Pemkot Bekasi Akui Terinspirasi dari DKI
Ia mengatakan, kesalahan tersebut berkaitan dengan permintaan kerja sama dengan PT KAI sebagai pemilik lahan Stasiun Bekasi.
"Lama belum dapat izin dari PT KAI, makanya ini (tiang penyangga reklame dibangun) duluan, tapi malah kena pedestrian, padahal rekomendasi awal itu supaya enggak mengganggu (pedestrian)," ia menjelaskan.
Ihwal pembongkaran, kata Widayat, belum dapat dipastikan waktunya. Pemkot Bekasi masih berupaya menempuh kerja sama dengan PT KAI agar tiang-tiang itu boleh dibangun di dalam area Stasiun Bekasi.
Widayat mengklaim bahwa ke depan, tiang-tiang itu bukan hanya menyangga reklame, melainkan juga jembatan penyeberangan orang bagi penumpang kereta dari dan ke Stasiun Bekasi.
"Dulu kita kerja sama dengan PT KAI agar (penumpang) bisa masuk, turun dan naik kereta api tidak di jalan, (melainkan) bisa masuk ke stasiun nanti akan (melalui) JPO juga. Tapi kerja sama belum final," ungkap Widayat.
"(Pembongkaran) sedang kita kerja samakan, karena kita belum dapat kepastian soal lahan. Kalau sudah siap kita segera lakukan pembongkaran. Sekarang lagi evaluasi tehadap proses desainnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.