Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Proyek Pembangunan JSS, Warga Muara Angke Tolak Rumahnya Digusur

Kompas.com - 09/10/2019, 21:28 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga RT 012/RW 022 Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara menolak rencana penggusuran di permukiman mereka.

Penggusuran itu berkaitan dengan rencana dibangunnya Jakarta sewerage system (JSS) atau instalasi pengelolaan air limbah (IPAL) di dekat Waduk Muara Angke.

Muhaimin (46) salah seorang tokoh masyarakat RT 012 mengatakan, warga sekitar sama sekali tidak menentang pembangunan dari JSS tersebut.

"Tapi kalau kita usul, boleh bangun tapi tidak dengan menggusur warga, kita sudah puluhan tahun di sini," kata Muhaimin ditemui wartawan di lokasi, Rabu (9/10/2019).

Ia menjelaskan lokasi tersebut tidak hanya rumah tinggal bagi mereka. Kampung itu juga merupakan tempat warga mencari penghidupan.

Ada warga yang berdagang, pembuat ikan asin, hingga nelayan tradisional bergantung pada lokasi tersebut.

Muhaimin mengatakan, perwakilan Dinas Sumber Daya Air (SDA) telah berulang kali berkunjung ke tempat tinggal mereka. Saat berkunjung, kata dia, Dinas SDA melakukan sosialisasi pembangunan JSS.

"Mereka cuma menyampaikan perencanaan pembangunan, padahal kita kan maunya diskusi," ujar Muhaimin.

Sementara itu, Muslimin (40), warga lainnya mengatakan bahwa berdasarkan pemaparan dari Dinas SDA, warga terdampak akan ditempatkan di shelter yang akan dibangun di sekitar lokasi.

Setelah dipindah ke shelter, nantinya mereka akan dipindahkan ke rumah susun yang sedang dalam perencanaan Pemprov DKI.

"Rencananya di shelter selama tiga tahun terus dipindahkan ke rusun, tapi rusunnya itu aja belum ada, kalau nanti enggak jadi bagaimana?" tutur Muslimin.

Program relokasi yang tidak jelas membuat warga menolak untuk digusur. Apalagi jika benar dipindahkan ke rusun, mereka harus membayar uang sewa.

Camat Penjaringan, Mohammad Andri membenarkan bahwa lokasi itu akan dibangun JSS. Andri mengatakan bahwa sistem pengelolaan limbah itu merupakan program dari Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI Jakarta.

Pembangunan JSS itu setidaknya membutuhkan satu hektar lahan di sekitar waduk.

"Sesuai dengan di lapangan, (pembangunan) terkena rumah-rumah bangunan warga otomatis kan warganya kan harus direlokasi," kata Andri saat dihubungi Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com