BEKASI, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Bekasi Nicodemus Godjang menyoroti langkah Pemerintah Kota Bekasi membangun banyak jembatan penyeberangan orang (JPO) yang ia nilai tak efektif.
Secara khusus, ia mengkritik pembangunan JPO di sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan yang akan bertambah dua lagi, dari empat JPO yang sudah berdiri.
"Banyaknya jembatan penyeberangan orang itu malah merusak estetika kota," kata pria yang akrab disapa Nico itu melalui aplikasi WhatsApp, Rabu (9/10/2019).
Baca juga: Reklame Dianggap Ganggu Estetika JPO Instagramable, Ini Kata Pemkot Bekasi
Nico menggarisbawahi, JPO tersebut ini tak seluruhnya dilintasi para pejalan kaki. Ia menengarai, pembangunan JPO justru seperti disengaja memberikan ruang bagi papan reklame.
"Seolah reklame jadi ikon Kota Bekasi, fungsi JPO itu adalah penyebrangan, bukan reklame," kata politikus PDI-P ini.
"Terbukti untuk disabilitas juga tidak disiapkan jalannya," ujar dia.
Baca juga: Reklame Dianggap Ganggu Estetika JPO Instagramable di Bekasi
Nico secara terang-terangan menyarankan agar tiga JPO yang telah berdiri di depan Islamic Centre, RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, dan Stadion Patriot Candrabhaga dibongkar karena sepi peminat.
Hanya JPO di depan Mal Metropolitan saja yang ia anggap berfungsi optimal karena ramai digunakan pedestrian.
"Tiga JPO di Ahmad Yani harus dibongkar karena tidak efektif dan merusak estetika kota, dibuat zebra cross saja karena tidak digunakan," katanya.
Pemerintah Kota Bekasi masih merampungkan pembangunan dua JPO di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Keduanya sudah dalam proses pengerjaan.
Satu berada di depan kompleks kantor Pemkot Bekasi, satu lagi ada di depan gerbang keluar Tol Bekasi Barat. Kedua JPO itu didesain secara artistik untuk dijadikan ikon Kota Bekasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.