Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Lebih Banyak Fasilitasi Reklame, Pembangunan JPO di Bekasi Dikritik DPRD

Kompas.com - 10/10/2019, 07:07 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Anggota DPRD Kota Bekasi Nicodemus Godjang menyoroti langkah Pemerintah Kota Bekasi membangun banyak jembatan penyeberangan orang (JPO) yang ia nilai tak efektif.

Secara khusus, ia mengkritik pembangunan JPO di sepanjang Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi Selatan yang akan bertambah dua lagi, dari empat JPO yang sudah berdiri.

"Banyaknya jembatan penyeberangan orang itu malah merusak estetika kota," kata pria yang akrab disapa Nico itu melalui aplikasi WhatsApp, Rabu (9/10/2019).

Baca juga: Reklame Dianggap Ganggu Estetika JPO Instagramable, Ini Kata Pemkot Bekasi

Nico menggarisbawahi, JPO tersebut ini tak seluruhnya dilintasi para pejalan kaki. Ia menengarai, pembangunan JPO justru seperti disengaja memberikan ruang bagi papan reklame.

"Seolah reklame jadi ikon Kota Bekasi, fungsi JPO itu adalah penyebrangan, bukan reklame," kata politikus PDI-P ini.

"Terbukti untuk disabilitas juga tidak disiapkan jalannya," ujar dia.

Baca juga: Reklame Dianggap Ganggu Estetika JPO Instagramable di Bekasi

Nico secara terang-terangan menyarankan agar tiga JPO yang telah berdiri di depan Islamic Centre, RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, dan Stadion Patriot Candrabhaga dibongkar karena sepi peminat.

Hanya JPO di depan Mal Metropolitan saja yang ia anggap berfungsi optimal karena ramai digunakan pedestrian.

"Tiga JPO di Ahmad Yani harus dibongkar karena tidak efektif dan merusak estetika kota, dibuat zebra cross saja karena tidak digunakan," katanya.

Pemerintah Kota Bekasi masih merampungkan pembangunan dua JPO di Jalan Jenderal Ahmad Yani. Keduanya sudah dalam proses pengerjaan.

Satu berada di depan kompleks kantor Pemkot Bekasi, satu lagi ada di depan gerbang keluar Tol Bekasi Barat. Kedua JPO itu didesain secara artistik untuk dijadikan ikon Kota Bekasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com