Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tambang Ilegal Masih Beroperasi, Siswa SD di Bojongsari Depok Pakai Masker di Kelas

Kompas.com - 10/10/2019, 15:59 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri Pondok Petir 03, Bojongsari, Depok sempat memberikan masker kepada para siswa saat penggalian tanah merah masih beroperasi di dekat sekolah mereka.

Galian tersebut menimbulkan polusi yang mengganggu aktivitas para siswa.

"Sempat proses belajar mengajar kita juga menggunakan masker saat penggalian tanah itu masih berlangsung. Tapi namanya siswa ada yang betah ada yang tidak, itu biasa," kata salah satu guru SDN Pondok Petir 03, Arifin saat ditemui di lokasi, Kamis (10/10/2019).

Menurut Arifin, siswa di SDN Pondok Petir 03 saat ini berjumlah 417 siswa. Hampir seluruhnya merasakan dampak debu dari penggalian tanah merah ilegal tersebut.

Tak hanya di halaman sekolah, polusi juga mencemari udara di dalam kelas lewat lubang ventilasi.

"Tapi kalau yang sampai sesak napas ya 10 orang lah. Kalau yang berita sebelumnya sampai ratusan siswa itu enggak sampai, yang kena juga enggak sempat dirawat," tuturnya.

Baca juga: Siswanya Terpapar Polusi, Sekolah di Depok Laporkan Tambang Ilegal hingga Ditutup

Arifin mengatakan keresahan sekolah pada debu yang berasal dari proyek penggalian tanah tersebut karena waktu kerjanya yang bersamaan dengan jam belajar. Galian tanah dikerjakan sejak pukul 08.00 WIB hingga sore.

"Bareng sama jam belajar. Pukul 08.00 WIB sudah mulai alat berat bekerja. Kebetulan juga pas musim kemarau ini jadi debunya terlihat sampai pekat banget. Pohon-pohon juga banyak debu," katanya.

Sebelumnya, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya Teguh P Nugroho telah melakukan sidak ke lokasi tambang ilegal galian tanah merah di Depok.

Sebab tambang ilegal itu memberi dampak langsung bagi lingkungan. Apalagi, lokasi SDN Pondok Petir 03 hampir tertutup tanah akibat galian tersebut.

Ombudsman memeriksa langsung untuk mendalami kemungkinan maladministrasi dalam proyek tersebut.

Ombudsman juga sudah memeriksa sembilan instansi Pemkot Depok termasuk pejabat dari Polsek Sawangan dan Polresta Depok terkait persoalan tersebut.

"Bagaimana terjadinya maladministrsi dalam pengawasan, penindakan, dan penegakan hukum terkait adanya tambang ilegal di wilayah Pondok Petir tersebut," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com