Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Remaja yang Diperkosa Ayah Tiri, Bertahun-tahun Tanggung Beban Sendiri...

Kompas.com - 11/10/2019, 09:30 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - H (16), gadis belia asal Ciputat, Tangerang Selatan menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan oleh ayah tirinya berinisial S.

Tindakan bejat tersebut dialami sejak korban duduk di bangku kelas 5 sekolah dasar. Usianya ketika itu masih 12 tahun.

S mulai memerkosa anak tirinya setelah istrinya, yang tak lain adalah ibu si anak, meninggal dunia karena penyakit.

Pemerkosaan itu terjadi berulang kali. H tidak berdaya karena diancam dengan pisau untuk melayani nafsu S.

"Ayahnya ini ngancam dengan menggunakan pisau biar korban mau melayaninya," kata Ketua Lembaga Advokasi dan Bantuan Hukum Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Ferry Irawan saat mendampingi korban lapor ke Polres Tangerang Selatan, Kamis (10/10/3019).

H menjadi takut dan tidak berani menceritakan kejadian yang dia alami ke orang lain. Semua itu disimpan rapat-rapat oleh gadis yang beranjak remaja itu.

Merasa perlakuannya tak akan terbongkar, korban dipaksa terus melayani S. Beban itu ditanggung bertahun-tahun oleh H seorang diri.

Aksi bejat itu baru terungkap setelah H tidak lagi tinggal bersama S.

"Terbongkarnya saat korban ini tinggal di rumah neneknya. Saat itu korban baru berani bercerita, belum lama ini," kata Ferry.

Sempat hamil dua kali

Semenjak mendapatkan ancaman dari S, korban tak berani bercerita atas kejadian yang dialaminya. Kondisi itu berlangsung sampai empat tahun.

Selama itu korban pun sempat hamil dua kali hasil dari perbuatan S.

"Korban diperkosa saat duduk kelas 5 usia 12 tahun. Sekarang berusia 16 tahun. Selama itu dia sempat hamil dua kali," kata Ferry.

Baca juga: Diperkosa Ayah Tiri Sejak Kelas 5 SD, Remaja Ini Lapor ke Polisi

Korban mengalami kehamilan pertama beberapa tahun lalu setelah mulai diperkosa ayahnya. Namun saat itu korban yang masih usia belia tak mengetahui tentang tanda-tanda kehamilannya.

"Karena enggak tahu namanya masih anak-anak jadi ya tahunya keluar gumpalan darah saja," kata Ferry menirukan pengakuan korban.

Kehamilan kedua dialami pada awal tahun 2019. Untuk kehamilan keduanya, korban menjaga kandungan hingga melahirkan anak perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com