JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Justin Adrian menilai, rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan membangun Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara, pada tahun 2020 hanyalah untuk memenuhi janji kampanye Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Menurut dia, pengelolaan yang dilakukan oleh Anies hanya untuk mencari simpati, bukannya pengembangan daerah secara maksimal.
"Kami paham Gubernur Anies banyak sekali memiliki janji-janji kampanye yang harus dilunasi. Tapi rasanya saya melihat pengelolaan DKI yang dilakukan oleh Anies lebih berorientasi pada mencari simpati, dibanding untuk mengelola dengan pertimbangan profesional," ucap Justin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (11/10/2019).
Baca juga: F-Gerindra Akan Lobi Fraksi Lain Setujui Proyek Kampung Akuarium
Kampung Akuarium digusur pada era Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada tahun 2016.
Permukiman warga dulu digusur karena akan dibangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan.
Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk.
Justin mengingatkan Anies tujuan utama penggusuran adalah untuk membenahi Jakarta agar tidak lagi banjir karena adanya tanggul.
Baca juga: Fraksi PDI-P DKI Tak Setuju Usulan Anggaran Pembangunan Kampung Akuarium
"Agar jangan lupa bahwa Gubernur itu punya tanggung jawab untuk membenahi Jakarta agar tidak lagi banjir, baik air datang dari Bogor, maupun banjir rob. Jadi kami tunggu hasil kerja nyata program-program penanggulangan banjir dan solusi-solusi modern yang scientific," kata dia.
"Jangan sampai nanti banjir, dia bilang itu kehendak Tuhan. Padahal karena hasil kerja dia sendiri," tambahnya.
Baca juga: Warga Kampung Akuarium Berharap Pemprov DKI Mulai Bangun Rumah Berlapis Januari 2020
Pemprov DKI Jakarta berencana membangun pemukiman warga di Kampung Akuarium pada 2020. Pembangunan ini dengan konsep rumah berlapis.
"Jumlahnya 142 unit dalam bentuk rumah lapis," ujar Kepala Bidang Pembangunan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta Triyanto saat dihubungi, Selasa (8/10/2019).
Rumah berlapis dibangun secara vertikal seperti halnya rumah susun. Namun, Triyanto menyebut, rumah berlapis maksimal hanya memiliki empat lantai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.