Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontras Siap Dukung Upaya Ungkap Kejanggalan Kematian Akbar Alamsyah

Kompas.com - 11/10/2019, 18:42 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengaku siap memberikan dukungan kepada keluarga korban meninggal akibat terlibat demonstrasi di depan Gedung DPR Akbar Alamsyah.

"Tentunya kami ingin memberikan dukungan kepada keluarga jika memang ada hal yang dirasa penting dan memang harus didorong untuk dimintai pertanggungjawabannya," ujar  Koordinator Kontras Yati Andriyani saat ditemui di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Ada beberapa poin yang dianggap janggal dalam kasus kematian Akbar Alamsyah. Salah satunya adalah kondisi wajah yang lebam.

Baca juga: Kontras: Polri Tidak Transparan Ungkap Kasus Akbar Alamsyah, Pernyataan Berubah-ubah

Yati menilai, wajah lebam tersebut bukan sekadar disebabkan jatuh dari atas pagar Gedung DPR.

"Saya rasa tidak bisa hanya dibuktikan oleh pernyataan kepolisian, tetapi harus dibuktikan dengan rekam medis yang menangani atau melakukan penanganan kepada Alam sejak Alam dirawat di RS Pelni," ujar Yati.

Dengan klaim sepihak yang dilakukan polisi, Yati menilai aparat kurang terbuka dengan proses penanganan massa dalam demonstrasi. Hal tersebut semakin menimbulkan kecurigaan besar di mata publik.

"Jadi polisi harus menjelaskan secara terbuka proses atau penanganan yang dilakukan apakah sudah seperti prosedur yang sudah ada? Kalau memang seperti itu kenapa sampai memakan korban?" kata dia.

Baca juga: Kontras Desak Polisi Terbuka soal Penyebab Kematian Akbar Alamsyah

Namun, untuk memberikan bantuan hukum, Yati mengaku akan membicarakan lagi kepada pihak keluarga Akbar.

"Saya tidak bisa jawab itu ya karena kami masih situasi duka dan kami juga akan masih berdiskusi membicarakan beberapa hal," ucap dia.

Sebelumnya, kakak Akbar Alamsyah, Fitri Rahmayani, meyakini bahwa Akbar meninggal karena perilaku oknum yang kurang bertanggung jawab.

Maka dari itu, dia berharap adanya pihak yang menawarkan bantuan hukum untuk mengungkapkan kejanggalan di balik meninggalnya Akbar.

"Pengin banget (ada bantuan hukum). Kami cuma pengin tahu orangnya siapa. Dia apain adik saya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com