JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab kebakaran SPBU 34-13805 di Jalan Pagelarang, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, masih menjadi misteri.
Selain pom bensin, ikut terbakar pula satu unit mobil Daihatsu Grandmax B 1533 L yang berada di dalam SPBU.
Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, penyebab kebakaran yang terjadi pada Jumat (11/10/2019) sekitar pukul 14.45 WIB itu diduga berawal dari radiasi handphone milik pengemudi mobil.
"Dugaan awal dari handphone, saat pengisian BBM pengemudi main handphone," kata Gatot saat dikonfirmasi wartawan, Jumat.
Baca juga: Pom Bensin di Cipayung Terbakar Diduga karena Radiasi Handphone
Hingga kini, polisi masih memburu pengemudi mobil yang melarikan diri saat kebakaran terjadi.
Sementara itu, akibat kebakaran, empat buah dispenser BBM ludes terbakar. Atap SPBU juga rusak, serta puing-puing berserakan di sekitar lokasi.
Untuk sementara waktu, SPBU tidak beroperasi atau ditutup. Garis polisi dan pagar seng sudah terpasang di TKP.
Kesaksian pegawai di SPBU
Ahmad Sofian, salah seorang pegawai pengisian Nitrogen kendaraan mengatakan, dirinya mendengar ledakan ringan sebanyak tiga kali di awal kejadian tersebut.
"Itu kejadiannya pas banget saya masuk ganti shift. Ada suara ledakan, cuma tidak keras, meletup, lah, tiga kali. Saya langsung lari keluar," kata Sofian di lokasi.
Baca juga: Pom Bensin di Cipayung yang Terbakar Tutup Sementara
Dia menambahkan, api pertama kali muncul dari mobil. Kemudian, api merambat ke benda di sekitarnya.
Sementara itu, Rozikin, pegawai SPBU mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV, api muncul dari bagian depan mobil.
"Saya lihat CCTV sih api muncul dari bagian depan mobil. Enggak tahu kenapa, yah. Sebelumnya itu meledak dulu," ujar Rozikin.
Penjelasan pengelola SPBU
Manajer SPBU tersebut Mahfuzi mengatakan, dirinya tidak sependapat dengan Sudin PKP Jakarta Timur yang menyebut dugaan penyebab kebakaran dari handphone.