Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kebakaran Pom Bensin di Cipayung yang Masih Jadi Misteri

Kompas.com - 12/10/2019, 07:23 WIB
Dean Pahrevi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab kebakaran SPBU 34-13805 di Jalan Pagelarang, Kelurahan Setu, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, masih menjadi misteri.

Selain pom bensin, ikut terbakar pula satu unit mobil Daihatsu Grandmax B 1533 L yang berada di dalam SPBU.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin PKP) Jakarta Timur Gatot Sulaeman mengatakan, penyebab kebakaran yang terjadi pada Jumat (11/10/2019) sekitar pukul 14.45 WIB itu diduga berawal dari radiasi handphone milik pengemudi mobil.

"Dugaan awal dari handphone, saat pengisian BBM pengemudi main handphone," kata Gatot saat dikonfirmasi wartawan, Jumat.

Baca juga: Pom Bensin di Cipayung Terbakar Diduga karena Radiasi Handphone

Hingga kini, polisi masih memburu pengemudi mobil yang melarikan diri saat kebakaran terjadi.

Sementara itu, akibat kebakaran, empat buah dispenser BBM ludes terbakar. Atap SPBU juga rusak, serta puing-puing berserakan di sekitar lokasi.

Untuk sementara waktu, SPBU tidak beroperasi atau ditutup. Garis polisi dan pagar seng sudah terpasang di TKP.

Kesaksian pegawai di SPBU

Ahmad Sofian, salah seorang pegawai pengisian Nitrogen kendaraan mengatakan, dirinya mendengar ledakan ringan sebanyak tiga kali di awal kejadian tersebut.

"Itu kejadiannya pas banget saya masuk ganti shift. Ada suara ledakan, cuma tidak keras, meletup, lah, tiga kali. Saya langsung lari keluar," kata Sofian di lokasi.

Baca juga: Pom Bensin di Cipayung yang Terbakar Tutup Sementara

Dia menambahkan, api pertama kali muncul dari mobil. Kemudian, api merambat ke benda di sekitarnya.

Sementara itu, Rozikin, pegawai SPBU mengatakan, berdasarkan rekaman CCTV, api muncul dari bagian depan mobil.

"Saya lihat CCTV sih api muncul dari bagian depan mobil. Enggak tahu kenapa, yah. Sebelumnya itu meledak dulu," ujar Rozikin.

Penjelasan pengelola SPBU

Manajer SPBU tersebut Mahfuzi mengatakan, dirinya tidak sependapat dengan Sudin PKP Jakarta Timur yang menyebut dugaan penyebab kebakaran dari handphone.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com