Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Baru Kematian Akbar Alamsyah, Kata Polisi Ditemukan Tergeletak tapi Jadi Tersangka

Kompas.com - 12/10/2019, 09:28 WIB
Walda Marison,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Pihak keluarga pun berupaya meminta hasil CT scan untuk mengetahui penyebab luka yang dialami Akbar. Namun pihak rumah sakit tidak mau memberikan hasil CT scan tersebut.

"RS Pelni bungkam," tambah dia.

Baca juga: Kontras: Polri Tidak Transparan Ungkap Kasus Akbar Alamsyah, Pernyataan Berubah-ubah

Pihak rumah sakit juga tidak memberitahu luka yang dialami Akbar sehingga harus dilakukan operasi.

"Dokter bilang kondisi pingsan, enggak tahu pingsan luka atau bagaimana kita enggak dijelasin. Hanya dikasih tahu kondisi kritis," kata dia.

Selanjutnya, Akbar dirujuk ke RS Polri sebelum akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta Pusat.

3. Keadaan koma, Akbar Alamsyah jadi tersangka

Akbar ternyata sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi ketika masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat, Jakarta Pusat, (30/9/2019).

Surat penetapan tersangka dikirimkan oleh Polres Metro Jakarta Barat ke rumah nenek Akbar yang berada di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan.

"Akbar itu (diam takut menjawab) kita dapat surat dari Polres Jakbar, Akbar itu tersangka. Dari dugaan pengrusakan, penghasut, provokasi," ujar Fitri.

Baca juga: Saat Kondisi Koma di ICU, Akbar Alamsyah Dikirimi Surat Penetapan Tersangka

Keluarga pun kaget menerima surat tersebut. Pasalnya, surat tersebut diterima ketika Akbar dirujuk dari RS Polri ke RSPAD Gatot Soebroto.

"Kaget lah, keadaan koma dijadiin tersangka," kata dia.

Namun sejak saat itu, polisi tidak pernah menghubungi keluarga korban terkait status tersangka Akbar. Bahkan, hingga Akbar meninggal dunia pun pihak polisi belum ada yang menghubungi keluarga.

4. Keluarga tak mau visum jasad Akbar

Fitri merasa ada kejanggalan di balik kematian adiknya, Akbar Alamsyah. Sempat terbersit niat keluarga untuk mengajukan visum untuk mengetahui penyebab utama meninggalnya Akbar.

Namun, keinginan itu diurungkan lantaran tidak tega jenazah harus dibedah.

"Tadinya saya ingin visum. Cuma saya kira visum cuma di-scan, ya. Ternyata harus dibongkar," kata dia saat ditemui usai pemakaman Akbar Alamsyah di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Sejumlah Kejanggalan di Balik Tewasnya Akbar Alamsyah, Korban Kerusuhan di Depan DPR

Kejanggalan yang diyakini Fitri bermula ketika melihat luka lebam di wajah Akbar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com