Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Polisi soal Akbar Alamsyah Kerap Berubah, Ini 3 Buktinya...

Kompas.com - 12/10/2019, 10:51 WIB
Cynthia Lova,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

"Perusuh yang kami tangkap, kami lakukan pemeriksaan, dan tentunya ada saksi yang diperiksa juga. (Ada saksi) yang menyatakan yang bersangkutan (Akbar Alamsyah) ikut melempari petugas, merusak (fasilitas umum)," ungkap Argo.

Polisi tak mau merespons apapun terkait perbedaan keterangan yang terus berubah soal kronologi dan sebab kematian Akbar yang janggal saat ditanya wartawan.

Informasi dari polisi ini ditepis oleh keluarga Akbar. Berdasarkan cerita teman Akbar yang saat itu di lokasi, Rosminah, ibunda Akbar menyatakan, Akbar datang ke kawasan DPR hanya untuk menonton demo.

Baca juga: Polisi: Akbar Alamsyah Ditemukan di Trotoar dalam Keadaan Terluka hingga Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Ia dan dua teman lainnya sedang duduk-duduk bersama di kawasan Slipi, Jakarta Barat.

Namun, tiba-tiba saja ketiganya dikejar oleh polisi dari belakang. Salah satu temannya ada yang lari menuju masjid kawasan Slipi.

“Sementara teman Akbar yang satu lagi sempat diinjek dan dipukul polisi. Nah Akbar sejak itu mulai menghilang tak kelihatan oleh temannya lagi,” ucap Rosminah.

Bahkan saat keluarga mencari Akbar di di Polres Jakarta Barat hanya nama yang didapatkannya. Polisi tak mengungkapkan hal secara terbuka tentang keadaan bahkan status anaknya.

Baca juga: Sejumlah Kejanggalan di Balik Tewasnya Akbar Alamsyah, Korban Kerusuhan di Depan DPR

Saat itu, ia tahu anaknya berada di rumah sakit bukan dari pihak kepolisian, melainkan dari pesan berantai.

Bahkan, saat bertemu dengannya anaknya kala itu sempat tak dikenalinya karena keadaannya mengenaskan.

“Kepalanya membesar, wajahnya lebam, bibirnya, kuping pun lebam. Tapi tak ada goresan di tubuh seperti dipukuli,” ucapnya.

Fitri Rahmayani, kakak Akbar mengatakan, Akbar ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi pada 26 September 2019.

"Kita dapat surat dari Polres Jakbar Akbar itu tersangka. Dari dugaan pengerusakan, penghasut, provokasi," ujar Fitri.

Keluarga kaget menerima surat tersebut. Pasalnya, surat tersebut diterima ketika keluarga sudah mendapati kondisi Akbar dalam keadaan luka parah di rumah sakit.

"Kagetlah, keadaan koma dijadiin tersangka," kata dia.

Sejak saat itu, polisi tidak pernah menghubungi keluarga korban terkait status tersangka Akbar. Namun, Fitri enggan menujukan surat penetapan tersangka tersebut dengan alasan tertentu.

"Untuk surat, mohon maaf, kami tidak bisa tunjukkan," ucap dia.

*****

Kini, kematian Akbar masih menyimpan teka-teki yang mengusik. Akankah polisi berani terbuka akan penyebab kematian pemuda malang ini?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com