Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarinah, Saksi Bisu Transformasi Jakarta sejak 1960-an

Kompas.com - 12/10/2019, 16:26 WIB
Hilel Hodawya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tepi jalan raya Jalan MH Thamrin, pusat perbelanjaan Sarinah berdiri dengan tinggi mencapai 74 meter. Gedung tersebut menjadi saksi bisu berbagai peristiwa yang pernah terjadi di kawasan pusat Jakarta sejak 1960-an. 

Pada 1962, dalam rangka menyambut penyelenggaraan Asian Games pertama di Indonesia, Presiden Soekarno merencanakan pembangunan Sarinah. Namun, karena beberapa kendala, Sarinah baru benar-benar selesai dibangun pada 1967 dan dibuka untuk umum pada 1968.

"Sarinah ini adalah shopping mall pertama, bukan cuma di Jakarta ya, tapi di Indonesia. Tahun 1962 peletakan batu pertamanya," kata Ira Lathief, pemandu wisata sekaligus pendiri agensi Wisata Kreatif Jakarta dalam Tour Nostalgia Spot Hits 90-an Jumat (11/10/2019). 

Baca juga: Jalan Panjang 29 Karyawan Sarinah yang Berakhir di Balik Jeruji Besi

Nama Sarinah diambil dari nama pengasuh yang bekerja secara cuma-cuma bagi keluarga Soekarno dan bertanggung jawab dalam mengasuh Soekarno sejak kecil. Dalam merawat Soekarno, ia selalu menekankan tiga hal yang harus selalu Soekarno hormati. 

"Soekarno dari kecil selalu diingatkan sama Sarinah untuk hormati wanita, hormati keluarga, dan hormati rakyat kecil," kata Ira. 

Sarinah menjadi sosok yang dianggap penting oleh Soekarno. Berdasarkan penjelasan Ira, Soekarno bahkan pernah membuat buku tentang perempuan Indonesia yang dilandasi pada pandangannya terhadap Sarinah. 

Nama Sarinah jugalah yang dipilh sebagai nama pusat perbelanjaan pertama yang ia dirikan di Indonesia. 

Pada era 90-an, Sarinah sempat menjadi kawasan hits bagi anak-anak muda Jakarta. Tidak seperti sekarang, Jakarta di masa itu belum dibanjiri oleh pusat perbelanjaan. Sarinah menjadi salah satu lokasi hiburan yang dianggap populer. 

"Sarinah dulu di tahun 90-an masih tempat nongkrong anak-anak SMA. Mereka suka jalan-jalan ke sini," kata Ira. 

Di antara sekian banyak toko yang ada di Sarinah, salah satunya yang tak kalah legendaris adalah restoran cepat saji McDonald's.

"Pertama kali McDonald's ada di Indonesia tuh di sini tahun 1991. Dulu cuma nongkrong saja di sini sudah gaul banget," ujar Ira. 

McDonald's Sarinah sebelumnya sempat mengalami pergantian nama. Pemilik restoran tersebut pecah kongsi dan nama McDonald's pun berubah menjadi McJack. Berbeda dengan McDonald's, McJack menggunakan bajak laut sebagai maskotnya. 

Namun, hanya dalam satu tahun, McJack mengalami kerugian. Akhirnya, McJack pun kembali diambil alih oleh McDonald's dan membuat restoran asal California tersebut berdiri di Sarinah hingga sekarang. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com