Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkait Penutupan Jalan Ki Hajar Dewantara, Bina Marga Akan Tambah Rambu Lalu Lintas

Kompas.com - 12/10/2019, 19:53 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pihak Bina Marga Tangerang Selatan melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Tangerang Selatan, akan menambah rambu-rambu terkait perbaikan jalur Simpang Duren, tepatnya Jalan Ki Hajar Dewantara, Sawah Lama, Ciputat, Tangsel.

Rencana penambahan tersebut akan dilakukan setelah Bina Marga Tangerang Selatan melakukan kerja sama dengan Dinas Perhubungan Tangerang Selatan.

"Penambahan rambu-rambu lalu lintas. Dari pihak Dishub mau menambahkan sepanduk, jadi nanti pengendara dari berbagai arah itu tau kalau mau kemana-mana sudah tau mereka harus lewat mana," kata Kabid Bina Marga Tangerang Selatan Budi Rahmat, Sabtu (12/10/2019).

Baca juga: Tanggapan Kabid Bina Marga soal Keluhan Warga Terkait Penutupan Jalan Ki Hajar Dewantara

Namun, Budi belum mengetahui pasti rencana pemasangan rambu-rambu tersebut akan dilakukan. Pasalnya, saat ini masih dilakukan proses pembuatan, salah satunya sepanduk informasi.

"Mudah-mudahan secepatnya. Saya enggak bisa katakan besok," katanya.

Sebelumnya, sebagian jalan Ki Hajar Dewantara, Sawah Lama, Ciputat, Tangerang Selatan yang sedang perbaikian dikeluhkan warga.

Proses perbaikan untuk meratakan jalan yang semula cekung itu dikeluhkan warga karena tidak ada sosialisasi sebelumnya. Terutama pada saat penutupan jalan sehingga menyulitkan warga untuk beraktivitas.

"Enggak ada sosialisasi ke warga sebelumnya. Tau-tau ada proyek peninggian jalan jadi saya tidak bisa dagang," kata salah satu warga, Damai (35) saat ditemui di lokasi, Jumat (11/10/2019).

Dari pantauan Kompas.com, ditutupnya jalan yang hanya dibatasi bambu dan spanduk pemberitahuan juga membuat macet persimpangan duren tersebut baik pagi dan sore diwaktu hari kerja.

Selain itu, banyak para pemotor yang terpaksa memutar balik karena tidak melihat papan pemberitahuan yang sudah terpasang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com