JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meluncurkan gerakan menabung dengan sampah. Dengan adanya gerakan tersebut, siswa-siswi di Jakarta kini bisa memiliki tabungan dengan mengumpulkan sampah.
Anies menuturkan, gerakan ini bisa menumbuhkan kebiasaan menabung sejak dini.
"Sehingga mereka di kemudian hari bisa menjadi anak-anak yang menyiapkan masa depannya dengan baik," ujar Anies saat memberikan sambutan peluncuran gerakan menabung dengan sampah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (14/10/2019).
Baca juga: Kisah Sukses Bank Sampah Hade Jaya, Berawal dari Banjir Bandang...
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara menyampaikan, gerakan menabung dengan sampah juga dapat menumbuhkan kebiasaan menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.
"Jadi siswa dididik sekaligus, bukan hanya hemat, bukan hanya menabung, tapi juga memelihara lingkungan," kata Tirta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan, ada sekitar 200 sekolah di Jakarta yang memiliki bank sampah unit.
Di bank sampah unit, siswa bisa "menjual" sampah anorganik yang dia kumpulkan dan mendapatkan imbalan berupa saldo tabungan.
"Bank sampah unit itu nanti akan meregistrasi nasabahnya, yaitu anak-anak sekolah tersebut. Di situ, (sampah) langsung dikonversi sebagai tabungan," tutur Andono.
Sekolah yang sudah memiliki bank sampah unit antara lain SDN 08 Jelambar dan SMPN 248 Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.