Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Akuarium yang Digusur Ahok, Dulunya Sebuah Laboratorium....

Kompas.com - 14/10/2019, 16:03 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

Alasan pengusuran karena kampung itu tidak sesuai peruntukan ruang kota sekaligus untuk revitalisasi cagar budaya. Pemerintah DKI mengklaim warga di Kampung Akuarium berada di atas lahan yang berstatus milik PD Pasar Jaya.

"Sampai sekarang kami tidak tahu alasan kenapa digusur," kata Topas.

Topas mengisahkan penggusuran dilakukan Pemprov DKI jakarta kala itu, tanpa dilakukan sosialisasi.

Warga kampung juga mempertanyakan proses penggusuran, karena mereka memiliki akte jual beli dari pemerintah setempat.

"Sertifikat hak milik tidak ada, tetapi kami memiliki pajak bumi bangunan, rekening air dan listrik resmi, serta kami juga membayar pajak," jelas Topas.

Berawal dari Laboratorium Hindia-Belanda

Laman Oseanografi LIPI mencatat sejarah Kampung Akuarurium berawal dari 10 Januari 1898. Dimana kala itu, Dr. J. C. Koningsberger diangkat menjadi kepala laboratorium Zoologi Pertanian bagian dari Kebun Raya Bogor milik pemerintah kolonial Hindia-Belanda.

Koningsberger mempunyai perhatian yang sangat luas, tidak saja pada fauna darat tetapi juga pada fauna laut. Penelitian tentang fauna laut kala itu sama sekali belum terjamah.

Koningsberger menemukan lokasi tepat dan cocok untuk mendirikan laboratorium di Teluk Jakarta pada September 1904.

Baca juga: Riwayat Kampung Akuarium, Digusur Ahok, Kini Akan Dibangun Ulang Anies

 

Sebidang tanah itu terletak persis di sebelah utara Pasar Ikan, bagian paling selatan Oude Haven Kanal sekarang Pelabuhan Sunda Kelapa dan merupakan muara Sungai Ciliwung.

Pembangunan laboratorium di kawasan Pasar Ikan itu pun dimulai tahun 1904 dan selesai pada Desember 1905. Laboratorium yang dibangun itu merupakan gedung semi-permanen disebut Visscherij Laboratorium te Batvia atau Laboratorium Perikanan di Batavia.

Dalam perkembanganya laboratorium itu lebih dikenal Visscherij Station te Batavia atau Stasiun Perikanan Batavia.

Perkembangan selanjutnya di tahun 1922, dimulainya pembangunan laboratorium baru yang lebih permanen. Di samping gedung laboratorium dibangun pula gedung akuarium air laut yang besar.

Akuarium itu dibuka untuk masyarakat umum pada tanggal 12 Desember 1923, sebagai akuarium pertama di Indonesia dan di kawasan Asia Tenggara.

Hingga tahun 1960-an, lokasi itu dikenal sebagai Akuarium Pasar Ikan menjadi tujuan wisata yang yang terkenal di Jakarta. Para pengunjung selalu membludak pada hari libur dan lebaran.

Akuarium itu juga diabadikan dalam lagu berjudul Ke Pasar Ikan ciptaan AT Mahmud. Lagu anak-anak itu sangat populer saat itu dengan lirik:

Hari Minggu, Hari Minggu, ke Pasar Ikan
Dengan Ibu, dengan Ayah, beserta Paman
Kulihat ikan, di dalam kolam
Berbisik-bisik, memberi salam

Pada pertengahan tahun 1970-an Pemerintah DKI Jakarta menutup kawasan dan akuarium di Pasar Ikan, dikarenakan rencana pengembangan perluasan kawasan Museum Bahari.

Laboratorium kelautan lalu dipindahkan ke kawasan Ancol yang saat ini menjadi Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Saat itu pembangunan di Pasar Ikan tidak jelas dan dan terkatung-katung, hingga seluruh kawasan bekas Akuarim itu kemudian diduduki oleh penduduk dan berkembang menjadi kampung dengan penghunian liar yang dikenal sebagai Kampung Akuarium.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com