JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Singgah Peduli di Jalan Aren, Kelurahan Jati Pulo, Jakarta Barat, menjadi tempat tinggal sementara bagi pasien penderita kanker dan keluarganya yang berasal dari luar Jakarta.
Di sana, mereka saling berbagi kisah dan melakukan berbagai aktivitas bersama-sama.
"Di sini sangat ada kekeluargaan, kebersamaan. Masak sama-sama, makan juga sama-sama, bersih-bersih pun juga sama-sama," kata Koordinator Rumah Singgah Peduli Cabang Jakarta Barat Een saat dijumpai Senin (14/10/2019),
Setiap penghuni seperti sudah tahu peran mereka masing-masing. Para wanita pendamping pasien biasanya akan masak bersama-sama, sementara pendamping pasien pria yang akan bertugas membersihkan rumah.
Baca juga: Rumah Singgah, Opsi Bagi Pasien Luar Kota yang Perlu Menginap
Umumnya, kebersamaan paling sering terjadi di malam hari, setelah para pasien pulang dari berobat di rumah sakit.
"Kangen rumah juga, tapi di sini betah, sudah enak juga tinggal bareng-bareng," aku Aminah, salah seorang pendamping pasien asal Lampung.
Kebersamaan di rumah singgah tersebut memang tidak terhindarkan. Setiap hari, pasien dan pendamping pasien yang berasal dari luar Jakarta tinggal dan hidup bersama di Rumah Singgah Peduli.
Mereka juga berbagi masalah yang sama dan saling mendoakan. Itulah yang pelan-pelan mendekatkan hubungan para penghuni.
Baca juga: Rumah Singgah Anak Jalanan di Tengah Kerasnya Kehidupan Terminal
Sama seperti pendamping pasien lainnya di Rumah Singgah Peduli, Aminah datang ke Jakarta untuk menemani ayahnya yang mengidap penyakit kanker. Ia mensyukuri keberadaan Rumah Singgah Peduli yang memudahkan akomodasinya selama di Jakarta.
"Awalnya dari RSPAD Gatot Soebroto, saya enggak tahu kalau di sana ada rumah singgah. Terus di situ ketemu orang, dikasihlah kontak Bunda Een. Taunya dari situ."
Penghuni Rumah Singgah Peduli bebas untuk tinggal selama yang mereka perlukan. Selain biaya sayur sebesar Rp 5.000 per hari, tak ada biaya lain yang dibebankan kepada mereka.
Aminah mengaku, ia merasa berutang budi pada pihak Rumah Singgah Peduli.
"Saya kalau misalnya nanti sudah kerja, saya mau jadi donatur di sini. Mau balas budi, kan budi orang itu harus dibalas," tuturnya.
Aminah sudah menetap di Rumah Singgah Peduli Cabang Jakarta Barat sejak Agustus lalu. Saat ini, ia tinggal bersama dengan 13 pasien dan pendamping lainnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.