Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/10/2019, 05:30 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Singgah Peduli di Jalan Aren, Kelurahan Jati Pulo, Jakarta Barat, menjadi tempat tinggal sementara bagi pasien penderita kanker dan keluarganya yang berasal dari luar Jakarta.

Di sana, mereka saling berbagi kisah dan melakukan berbagai aktivitas bersama-sama.

"Di sini sangat ada kekeluargaan, kebersamaan. Masak sama-sama, makan juga sama-sama, bersih-bersih pun juga sama-sama," kata Koordinator Rumah Singgah Peduli Cabang Jakarta Barat Een saat dijumpai Senin (14/10/2019),

Setiap penghuni seperti sudah tahu peran mereka masing-masing. Para wanita pendamping pasien biasanya akan masak bersama-sama, sementara pendamping pasien pria yang akan bertugas membersihkan rumah.

Baca juga: Rumah Singgah, Opsi Bagi Pasien Luar Kota yang Perlu Menginap

Umumnya, kebersamaan paling sering terjadi di malam hari, setelah para pasien pulang dari berobat di rumah sakit.

"Kangen rumah juga, tapi di sini betah, sudah enak juga tinggal bareng-bareng," aku Aminah, salah seorang pendamping pasien asal Lampung.

Kebersamaan di rumah singgah tersebut memang tidak terhindarkan. Setiap hari, pasien dan pendamping pasien yang berasal dari luar Jakarta tinggal dan hidup bersama di Rumah Singgah Peduli.

Mereka juga berbagi masalah yang sama dan saling mendoakan. Itulah yang pelan-pelan mendekatkan hubungan para penghuni.

Baca juga: Rumah Singgah Anak Jalanan di Tengah Kerasnya Kehidupan Terminal

Sama seperti pendamping pasien lainnya di Rumah Singgah Peduli, Aminah datang ke Jakarta untuk menemani ayahnya yang mengidap penyakit kanker. Ia mensyukuri keberadaan Rumah Singgah Peduli yang memudahkan akomodasinya selama di Jakarta.

"Awalnya dari RSPAD Gatot Soebroto, saya enggak tahu kalau di sana ada rumah singgah. Terus di situ ketemu orang, dikasihlah kontak Bunda Een. Taunya dari situ."

Penghuni Rumah Singgah Peduli bebas untuk tinggal selama yang mereka perlukan. Selain biaya sayur sebesar Rp 5.000 per hari, tak ada biaya lain yang dibebankan kepada mereka.

Aminah mengaku, ia merasa berutang budi pada pihak Rumah Singgah Peduli.

"Saya kalau misalnya nanti sudah kerja, saya mau jadi donatur di sini. Mau balas budi, kan budi orang itu harus dibalas," tuturnya.

Aminah sudah menetap di Rumah Singgah Peduli Cabang Jakarta Barat sejak Agustus lalu. Saat ini, ia tinggal bersama dengan 13 pasien dan pendamping lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Kasus Pembunuhan Wanita di Cikarang, Suami Akui Sayat Bibirnya

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Polisi Tutup Kasus Kebakaran di SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Teriakan Dasem Saat Temukan Anaknya Tewas dengan Bibir Tersayat di Cikarang

Megapolitan
Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Polisi Sebut Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Satpam SMAN 6 Jakarta

Megapolitan
Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Kasus Wanita Tewas di Cikarang, Suami Telah Mengaku Membunuh ke Ibu Korban

Megapolitan
Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Tampil di Acara Istana Berbatik, Pj Gubernur DKI Gunakan Berewok, Topi, dan Batik Bergambar Ondel-ondel

Megapolitan
Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Pengendara Mobil Setuju Penerapan Parkir Bertarif Disinsentif

Megapolitan
Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Pasar Santa Belum Kenakan Tarif Parkir Disinsentif

Megapolitan
Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Pemotor Wanita Tabrak Tiang Listrik di Cilodong, Korban Dibawa ke RS

Megapolitan
Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Cerita Dasem Temukan Anaknya Meninggal dengan Bibir Tersayat...

Megapolitan
Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Jalan Merdeka Utara Ditutup Imbas Acara Istana Berbatik, Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Masuk Daftar Tempat Parkir Bertarif Disinsentif, Pasar Santa Masih Berlakukan Harga Normal

Megapolitan
Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Ahli Herpetologi: Ular Sanca Bertahan di Rumah Kosong karena Suhu Panas atau Baru Menetas

Megapolitan
Cerita Warga Gagal Olahraga di CFD Jakarta, Lebih Pilih Boyong Aneka Benih Pohon

Cerita Warga Gagal Olahraga di CFD Jakarta, Lebih Pilih Boyong Aneka Benih Pohon

Megapolitan
Ular Sanca Berkembang Biak di Jakarta, Tempat Lembab dan Gelap jadi Favoritnya

Ular Sanca Berkembang Biak di Jakarta, Tempat Lembab dan Gelap jadi Favoritnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com