Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Singgah Peduli Hanya Tarik Iuran Rp 5.000 dari Penderita Kanker, Donasi Jadi Tumpuan

Kompas.com - 15/10/2019, 16:54 WIB
Hilel Hodawya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Rumah Singgah Peduli adalah tempat bagi para penderita kanker anak dan para pendampingnya tinggal. Tempat ini terletak di Jalan Aren, Kelurahan Jati Pulo, Jakarta Barat.

Rumah ini dikelola oleh Komunitas Peduli Generasi, sebuah komunitas yang bergerak di bidang layanan sosial kesehatan.

Anggota komunitas tersebut secara rutin melakukan kegiatan untuk menggerakan dan mendukung keberadaan rumah singgah.

Salah satunya adalah dengan mempublikasikan keberadaan Rumah Singgah Peduli agar semakin dikenal. Dengan semakin dikenal, maka donasi diharapkan akan terus mengalir demi keberlangsungan rumah singgah.

"Publikasi dari media sosial, juga dari mulut ke mulut. Kita terima donasi apa pun, dan yang biasanya sudah pernah berdonasi itu masih rutin sampai sekarang," cerita Koordinator Rumah Singgah Peduli Cabang Jakarta Barat Een saat ditemui Senin (14/10/2019).

Baca juga: Rumah Singgah Peduli, Tempat Berbagi Kebersamaan Pasien Penderita Kanker

Selain melakukan publikasi untuk donasi, relawan yang tergabung dalam komunitas pun melakukan berbagai aktivitas sosial lainnya.

Dengan mengatasnamakan Komunitas Peduli Generasi dan Rumah Singgah Peduli, mereka rutin bergabung di acara Car Free Day (CFD) setiap hari Minggu di Bundaran HI.

"Tiap minggu pagi kita CFD. Di sana kasih layanan kesehatan, seperti tensi, cek gula darah, cek kolestrol, dan lain-lain," kata Een.

Een menambahkan, dalam beberapa kesempatan, mereka menyempatkan waktu untuk menghibur pasien rawat inap, khususnya anak-anak, di rumah sakit.

Baca juga: Melayani Pasien Kurang Mampu, Ini Syarat untuk Menginap di Rumah Singgah Peduli

"Kita besuk anak-anak, beri penghiburan anak-anak yang dirawat di rumah sakit. Kita datang bawakan hadiah, cerita dongeng, nyanyi-nyanyi. Sifatnya menghibur, lah."

Saat ini, relawan Rumah Singgah Jakarta mencapai 40 orang. Namun, tidak seluruh relawan bisa selalu aktif dalam kegiatan rumah singgah karena kesibukan mereka masing-masing.

Rumah Singgah Peduli Cabang Jakarta Barat digunakan sebagai tempat tinggal bukan milik pribadi.

"Ini sewa. Jadi setiap tahunnya kita berharap ada donasi untuk sewa rumah singgah kita, karena kita berusaha mempertahankan pasien rawat jalan dalam waktu yang lama," ujar Een.

Rumah Singgah Peduli merupakan rumah singgah bagi pasien rawat jalan dari luar Jakarta yang memiliki BPJS kelas tiga. Umumnya, pasien yang tinggal di rumah singgah cabang Jakarta Barat ini berobat di RS Dharmais dan RS Harapan Kita.

Setiap pasien dan keluarganya dipersilahkan untuk menetap selama yang mereka butuhkan. Mereka pun diperbolehkan untuk tinggal gratis dan mendapat fasilitas berupa tempat tidur, kebutuhan harian, dan ambulans.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Gerebek Kampung Bahari, Polisi Tangkap 34 Pelaku Tindak Pidana

Gerebek Kampung Bahari, Polisi Tangkap 34 Pelaku Tindak Pidana

Megapolitan
TNI Pastikan Tiga Oknum Pembunuh Imam Masykur Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

TNI Pastikan Tiga Oknum Pembunuh Imam Masykur Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Akan Difasilitasi Antar Jemput Pelajar

Pindah ke Rusun Nagrak, Warga Kampung Bayam Akan Difasilitasi Antar Jemput Pelajar

Megapolitan
Pedagang Tanah Abang: Percuma Tiktok Shop Ditutup Kalau Barang Impor Kelewat Murah

Pedagang Tanah Abang: Percuma Tiktok Shop Ditutup Kalau Barang Impor Kelewat Murah

Megapolitan
Pedagang Pasar Tanah Abang Tak Setuju Penjualan 'Live' Medsos Dihentikan

Pedagang Pasar Tanah Abang Tak Setuju Penjualan "Live" Medsos Dihentikan

Megapolitan
Siswi SD di Jaksel Terjatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah

Siswi SD di Jaksel Terjatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah

Megapolitan
Selangkah Lagi, Polisi Ungkap Dalang dan Motif di Balik Bentrokan di Pasar Kutabumi

Selangkah Lagi, Polisi Ungkap Dalang dan Motif di Balik Bentrokan di Pasar Kutabumi

Megapolitan
Diduga Terlibat Penyerangan di Pasar Kutabumi, 6 Pimpinan Ormas Dipanggil Polisi

Diduga Terlibat Penyerangan di Pasar Kutabumi, 6 Pimpinan Ormas Dipanggil Polisi

Megapolitan
Terungkap dalam Rekonstruksi, Imam Masykur Meninggal di Tol Cimanggis

Terungkap dalam Rekonstruksi, Imam Masykur Meninggal di Tol Cimanggis

Megapolitan
Sayangkan Larangan Jualan di 'Social Commerce', Konsumen: Padahal Harganya Lebih Murah

Sayangkan Larangan Jualan di "Social Commerce", Konsumen: Padahal Harganya Lebih Murah

Megapolitan
Identitas Terungkap, Mayat yang Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma adalah Anak Pamen TNI AU

Identitas Terungkap, Mayat yang Terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma adalah Anak Pamen TNI AU

Megapolitan
Nasib Tragis Lansia di Tangerang, Tewas Terbakar Usai Diduga Bakar Lahan untuk Bercocok Tanam

Nasib Tragis Lansia di Tangerang, Tewas Terbakar Usai Diduga Bakar Lahan untuk Bercocok Tanam

Megapolitan
Heru Budi Jamin Perhatikan Warga Kampung Bayam dan Penuhi Kebutuhan di Rusun Nagrak

Heru Budi Jamin Perhatikan Warga Kampung Bayam dan Penuhi Kebutuhan di Rusun Nagrak

Megapolitan
Tak Setuju Larangan Jualan di 'Social Commerce', Konsumen: Kalau Ditutup, Malah Rugikan UMKM

Tak Setuju Larangan Jualan di "Social Commerce", Konsumen: Kalau Ditutup, Malah Rugikan UMKM

Megapolitan
Ini Alasan Rekonstruksi Pembunuhan Imam Masykur oleh Oknum Paspampres Digelar di Mapomdam Jaya

Ini Alasan Rekonstruksi Pembunuhan Imam Masykur oleh Oknum Paspampres Digelar di Mapomdam Jaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com