JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, permukaan tanah di wilayah-wilayah yang belum dilayani air minum perpipaan, terus menurun.
Kata dia, hal itu merupakan temuan peneliti badan kerja sama internasional Jepang (JICA).
"Di tempat yang belum ada pipa air minum, penurunan tanahnya berjalan terus," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (15/10/2019).
Berdasarkan temuan peneliti JICA, kata Anies, penurunan muka tanah tidak terjadi di wilayah-wilayah yang sudah dilayani jaringan air minum perpipaan.
Karena itu, Pemprov DKI Jakarta akan berupaya memperluas jangkauan air minum perpipaan untuk menghentikan penurunan muka tanah yang disebabkan aktivitas pengambilan air tanah.
Baca juga: Dijuluki Gubernur Rasa Presiden, Ini Kata Anies
"Kita berkepentingan mempercepat persoalan tata kelola air ini supaya bisa mencegah penurunan permukaan tanah, sekaligus memastikan setiap warga mendapatkan air bersih untuk bisa diminum," kata dia.
Salah satu yang sedang dilakukan Pemprov DKI dalam tata kelola air ini yakni menghentikan swastanisasi air. Namun, proses penghentian swastanisasi air dengan salah satu operator air bersih masih mandek.
"Mandek itu dalam artian, bukan kitanya berhenti bicara, tapi posisi mereka belum berubah. Nah kita dalam proses pembicaraan dengan mereka," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.