Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Regulasi Sudah Dipermudah, Pemerintah Harap Banyak Kapal Pesiar Asing Masuk Indonesia

Kompas.com - 16/10/2019, 09:09 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Deputi Kemenko Maritim Indonesia Okto Irianto berharap banyak perusahaan kapal pesiar yang melihat peluang bisnis mereka di pasar Indonesia.

Hal itu mengingat sudah mudahnya regulasi mengenai kapal berbendera asing untuk menaikturunkan penumpang di pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia.

"Sebenarnya dari sisi regulasi sudah kita permudah, tinggal mereka (perusahaan kapal pesiar) bicara dari sisi bisnis," kata Okto di Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (16/10/2019).

Regulasi yang dimaksud yaitu dengan diizinkannya kapal berbendera asing untuk menaikturunkan penumpang di lima pelabuhan di Indonesia sejak 2015 lalu.

Lima pelabuhan itu yakni Belawan (Sumatera Utara), Tanjung Priok (Jakarta), Surabaya, Teluk Benoa (Bali) dan Makasar.

Baca juga: Kenapa Wisatawan yang Masuk ke Indonesia Melalui Kapal Pesiar Masih Rendah?

Selain itu, Ia turut mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) selaku operator untuk mendorong bisnis pariwisata itu dengan memberikan fasilitas dan tarif yang bersaing dengan negara-negara tetangga.

"Dari sisi pentarifan dan jasa sudah dipermudah dan permurah. Ini menjadi sesuatu yang menarik bagi teman-teman operator pesiar," ujar Okto.

Sementara, Direktur Operasional Pelindo II, Prasetyadi menjelaskan bahwa fasilitas-fasilitas yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat memadai bagi kapal pesiar untuk bersandar.

Mulai dari dipasangnya garbarata di terminal penumpang, fasilitas-fasilitas pendukung di ruang tunggu dan sebagainya.

Dan juga, pihak Pelindo II juga telah memperdalam laut di Pelabuhan Tanjung Priok agar kapal-kapal berukuran besar bisa bersandar di sana.

Baca juga: Menjelajah Kapal Pesiar Senilai Rp 792 Miliar yang Bersandar di Tanjung Priok

"Jadi kapal berukuran 400 meter pun sudah bisa masuk ke Tanjung Priok," ucapnya.

Dari sisi pentarifan, kata Prasetyadi, uang yang harus dibayarkan para pemilik kapal untuk bersandar juga sudah sangat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan internasional lain di negara tetangga.

"Nanti ini kami beri kesempatan kepada perusahaan cruises untuk melihat Pelabuhan Tanjung Priok jadi kalau memang sudah siap untuk kapal besar kami persilahkan," ujarnya.

Okto juga berharap keberagaman destinasi yang ada di Indonesia dibanding negara-negara tetangga bisa menjadi pesona lain bagi wisatawan untuk berkunjung di Indonesia menggunakan kapal pesiar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com