Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Klaim Keberhasilan Anies Selama 2 Tahun Pimpin Jakarta

Kompas.com - 16/10/2019, 09:44 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan genap dua tahun memimpin Jakarta pada Rabu (16/10/2019) ini.

Anies dilantik pada 16 Oktober 2017. Saat itu, dia dilantik bersama Sandiaga Uno sebagai wakil gubernur DKI. Namun, Sandiaga mengundurkan diri pada Agustus 2018 karena mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.

Anies pun memaparkan keberhasilannya selama dua tahun memimpin Jakarta dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa kemarin.

Berikut sejumlah program yang diklaim Anies berhasil selama dua tahun menjabat sebagai gubernur.

1. Pengguna transportasi umum meningkat

Anies mengklaim, dalam dua tahun kepemimpinannya, pengguna transportasi umum di DKI Jakarta meningkat.

Menurut Anies, peningkatan pengguna transportasi umum ini salah satunya terlihat dari jumlah pengguna transjakarta yang meningkat dalam dua tahun.

"Dalam dua tahun dari 2017 hingga 2019, jumlah penumpang naik hampir dua kali lipat kisaran 640.000 penumpang per hari," kata Anies.

Baca juga: Ganjil-Genap Diperluas, Penumpang MRT Jakarta Tembus 97 Ribu Per Hari

Jumlah penumpang meningkat sejalan dengan terus bertambahnya armada transportasi umum, yaitu pada 2017 sebanyak 2.380 unit, 2018 sebanyak 3.017 unit, dan 2019 sebanyak 3.548 bus.

Pada 2019, fasilitas bus transjakarta terintegrasi dengan dua moda transportasi lain berbasis rel, yakni MRT di Bundaran HI dan LRT di Jalan Pemuda.

Anies mengklaim, jumlah rata-rata penumpang MRT Jakarta mencapai 94.824 orang per hari pada Juli 2019. Sementara uji coba LRT Jakarta telah melayani 798.000 penumpang dalam jangka waktu 11 Juni hingga 13 Oktober 2019.

2. Kemacetan berkurang

Sering dengan pembangunan infrastruktur transportasi massal, Anies mengklaim kemacetan Jakarta pada 2018 menurun dibandingkan 2017.

Pada 2017, Jakarta dinyatakan sebagai kota termacet keempat di dunia. Peringkat Jakarta kemudian menurun pada 2018.

Baca juga: Anies Klaim Tingkat Kemacetan Jakarta pada 2018 Menurun dibandingkan 2017

"Di tahun 2017, Jakarta adalah kota termacet nomor 4 di dunia. Tahun 2018, turun menjadi nomor 7 termacet di dunia," ujar Anies.

Anies menargetkan Jakarta tidak akan lagi masuk sebagai 10 besar kota termacet dunia dalam waktu dekat.

3. 1,1 juta warga penerima kartu bantuan sosial

Anies mengklaim, Pemprov DKI Jakarta telah memberikan bantuan dalam bentuk kartu bantuan sosial kepada sekitar 1,1 juta warga Jakarta pada 2019 atau dua tahun dia memimpin Ibu Kota.

Kartu bantuan sosial yang dimaksud yakni Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta, Kartu Lansia Jakarta, dan Kartu Pekerja Jakarta.

"Secara keseluruhan, jumlah pemegang kartu-kartu bantuan sosial DKI Jakarta jumlahnya mencapai 1.107.000-an orang," tutur Anies.

Baca juga: 2 Tahun Pemerintahan, Anies Klaim Ada 1,1 Juta Warga Terima KJP Plus hingga Kartu Pekerja

Anies merinci, penerima KJP Plus pada tahap 1 tahun 2019 mencapai 860.397 siswa. Kemudian, penerima KJMU pada 2019 sebanyak 5.061 mahasiswa.

Penerima Kartu Pekerja Jakarta sebanyak 17.934 pekerja pada 2019.

Kemudian, jumlah penerima Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta pada 2019 sebanyak 7.137 orang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com