BEKASI, KOMPAS.com - Aliran Kali Cikeas di Jatiasih, Bekasi masih penuh oleh potongan-potongan bambu dan kayu sejak air kiriman dari Bogor melimpah pada Kamis (10/10/2019) dini hari. Tutupan bambu paling parah terletak di sekitar Bendungan Koja.
"Tumpukan sudah dari Kamis lalu. Kami observasi mau diapakan, Senin (14/10/2019) kami aksi. Selasa (15/10/2019) kami gede-gedean," ujar salah satu petugas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi di lokasi kepada Kompas.com, Selasa siang.
Pantauan Kompas.com Selasa siang, ketinggian tumpukan bambu bervariasi. Di arah hulu, tumpukan bambu dapat mencapai 1,5 meter.
Baca juga: Sampah Bambu Sumbat Bendungan di Bekasi, 5 Perumahan Terancam Banjir
Tumpukan bambu itu bercampur dengan sampah-sampah anorganik seperti kantong plastik dan gabus, membuatnya terlihat begitu berantakan.
Air Kali Cikeas tampak menggenang dan berwarna keruh. Puluhan petugas gabungan, dari BBWSCC, Dinas BMSDA, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi tampak berjibaku mengangkuti bambu ke bantaran kali.
Ada pula beberapa warga yang mengangkuti bambu serta kayu untuk dijual sebagai kayu bakar. Meski begitu, tumpukan bambu di aliran kali yang terletak di perbatasan Kota Bekasi-Kabupaten Bogor ini masih banyak.
Dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas, Puarman menyatakan bahwa volume tumpukan sampah termasuk bambu di Kali Cikeas mencapai 1.280 meter kubik, hampir menutup seluruh badan sungai.
"Bambu yang menutupi aliran sungai menjadi salah satu penyebab lima perumahan, dua di Kabupaten Bogor dan tiga di Kota Bekasi, di aliran sungai Cikeas banjir saat hujan deras mengguyur hulu sungai," ujar Puarman.
Baca juga: Akses Jalan Sempit, Sampah Bambu di Bendungan Koja Akan Diangkut Manual
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.