Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kali Cikeas di Jatiasih Masih Dipenuhi Bambu Kiriman Bogor

Kompas.com - 16/10/2019, 13:01 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Aliran Kali Cikeas di Jatiasih, Bekasi masih penuh oleh potongan-potongan bambu dan kayu sejak air kiriman dari Bogor melimpah pada Kamis (10/10/2019) dini hari. Tutupan bambu paling parah terletak di sekitar Bendungan Koja.

"Tumpukan sudah dari Kamis lalu. Kami observasi mau diapakan, Senin (14/10/2019) kami aksi. Selasa (15/10/2019) kami gede-gedean," ujar salah satu petugas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA) Kota Bekasi di lokasi kepada Kompas.com, Selasa siang.

Pantauan Kompas.com Selasa siang, ketinggian tumpukan bambu bervariasi. Di arah hulu, tumpukan bambu dapat mencapai 1,5 meter.

Baca juga: Sampah Bambu Sumbat Bendungan di Bekasi, 5 Perumahan Terancam Banjir

Tumpukan bambu itu bercampur dengan sampah-sampah anorganik seperti kantong plastik dan gabus, membuatnya terlihat begitu berantakan.

Air Kali Cikeas tampak menggenang dan berwarna keruh. Puluhan petugas gabungan, dari BBWSCC, Dinas BMSDA, dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi tampak berjibaku mengangkuti bambu ke bantaran kali.

Ada pula beberapa warga yang mengangkuti bambu serta kayu untuk dijual sebagai kayu bakar. Meski begitu, tumpukan bambu di aliran kali yang terletak di perbatasan Kota Bekasi-Kabupaten Bogor ini masih banyak.

Dalam keterangan resminya kepada Kompas.com, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas, Puarman menyatakan bahwa volume tumpukan sampah termasuk bambu di Kali Cikeas mencapai 1.280 meter kubik, hampir menutup seluruh badan sungai.

"Bambu yang menutupi aliran sungai menjadi salah satu penyebab lima perumahan, dua di Kabupaten Bogor dan tiga di Kota Bekasi, di aliran sungai Cikeas banjir saat hujan deras mengguyur hulu sungai," ujar Puarman.

Baca juga: Akses Jalan Sempit, Sampah Bambu di Bendungan Koja Akan Diangkut Manual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com