Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Sebut Lingkup Kerja Anies Masih Setara Wali Kota

Kompas.com - 16/10/2019, 13:12 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyoroti dua tahun Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Juru Bicara DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest mengatakan, ada beberapa catatan penting yang menurut PSI harus menjadi sorotan publik atas implementasi janji-janji yang Anies semasa kampanye dahulu. Setidaknya ada 23 janji Anies saat kampanye pada tahun 2017 lalu.

Yang pertama, menurut dia adalah janji rumah dengan uang muka atau down payment (DP) 0 rupiah yang menjadi program unggulan Anies.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017 menyebutkan, hampir setengah warga DKI Jakarta atau sekitar lima juta warga tidak memiliki rumah.

"Sementara, hanya ada 1.790 warga yang berhasil Anies hantarkan ke program rumah DP 0 rupiah. Angka ini menurut kami terlalu kecil. Ini bukanlah pencapaian untuk lingkup tingkat Gubernur. Ini tidaklah beda dengan lingkup kerja wali kota," kata Rian dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Dijuluki Gubernur Rasa Presiden, Ini Kata Anies

Apalagi masih ada sebagian warga yang mengeluh bahwa harga rumah DP 0 rupiah tersebut tak terjangkau bagi warga kalangan menengah ke bawah.

Sebab, Pemprov mensyaratkan penghasilan suami dan istri di kisaran Rp 4 juta sampai Rp 7 juta untuk lolos verifikasi.

"Lalu (yang kedua) dari sektor lapangan kerja. Dulu Anies berjanji dalam kampanye untuk membuka kesempatan bekerja yang lebih luas dengan angka penyerapan kurang lebih 40 ribu tenaga kerja per tahun. Semestinya di dua tahun masa kerja Gubernur Anies Baswedan ini dapat menciptakan 80 ribu tenaga kerja," ujarnya.

Namun, menurut dia, tidak ada kejelasan maupun angka yang transparan bagaimana progres yang dicapai Anies untuk hal ini karena tidak dapat dicek sejauh mana janji tersebut terpenuhi.

"Kami berusaha mencoba melihat data situs pktdev.jakarta.go.id pada sub portal ‘berita’. Namun, kami tidak mendapatkan informasi yang pasti tentang hal tersebut," lanjut Rian.

Ketiga, yang disoroti PSI adalah aspek pembangunan yang tidak menyeluruh. Pembangunan Jakarta, kata dia, mungkin terlihat elok dan lebih progresif dibandingkan kota dan kabupaten lainnya.

Baca juga: 12 Klaim Keberhasilan Anies Selama 2 Tahun Pimpin Jakarta

Namun, bila dilihat dari sisi pemerataannya, sampai saat ini Jakarta hanya dipersolek pada wilayah-wilayah tertentu saja.

Untuk proyek revitalisasi 134 kilometer trotoar tak sebanding dengan data BPS yang menyebutkan bahwa pada 2015 saja, Jakarta memiliki 540 kilometer trotoar.

"134 kilometer adalah angka yang kecil bila dibandingkan jumlah trotoar yang ada dan bahkan beberapa jalanan belum difasilitasi dengan trotoar yang layak, seperti jalan Raya Munjul, Jakarta Timur. Karena Jakarta bukan hanya Thamrin dan Sudirman," jelas pria 31 tahun ini.

Ia pun berharap, Anies seharusnya dapat membuat pencapaian lebih tinggi daripada janji kampanye dulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com