BEKASI, KOMPAS.com - Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman menyatakan bakal menghanyutkan sebagian besar tumpukan sampah bambu di Kali Cikeas, Jatiasih, Bekasi, ke aliran Kali Bekasi.
KP2C merupakan penggagas operasi pengangkutan sampah bambu di Kali Cikeas imbas kiriman dari Bogor. Pengangkutan bulan ini jadi yang kesembilan kalinya selama 2019.
Puarman berujar, alat berat sukar masuk menuju tepi Kali Cikeas untuk mengangkut sampah bambu karena dibatasi tanggul. Di sisi lain, butuh hingga 230 truk sampah untuk mengangkut volume sampah bambu yang mencapai 1.280 meter kubik.
Sebelumnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengarahkan agar alat berat menjebol tanggul. Namun, rencana ini dinilai berisiko.
Baca juga: Butuh 230 Truk untuk Angkut Sampah Bambu di Kali Cikeas
"Kami berpikiran, kalaubtanggul dijebol, nanti nyambungnya enggak sekuat peetama. Warga juga khawatir, saat tanggul jebol bisa banjir. Akhirnya instruksi pak wali kami kerjakan, dengan sedikit modifikasi," jelas Puarman ditemui Kompas.com di sela kegiatan pengangkutan sampah bambu di Kali Cikeas, Rabu (16/10/2019).
Maka, menghanyutkan tumpukan sampah bambu ke aliran Kali Bekasi dinilai lebih logis dan efisien, sebab akses alat berat di sana lebih terbuka.
Hanya sampah-sampah berukuran besar seperti batang pohon dan bambu berukuran panjang yang diangkut menggunakan truk di tepi aliran Kali Cikeas.
Puarman menjamin, opsi ini tak akan menghambat aliran Kali Bekasi dan menimbulkan banjir.
Baca juga: Kali Cikeas di Jatiasih Masih Dipenuhi Bambu Kiriman Bogor
"Sampah digelontorkan ke hilir, nanti di pertemuan dengan Sungai Cilengsi di Kemang Pratama dihambat, diangkat alat berat. Jadi alat berat tidak di sini, tapi di bawah," ungkap Puarman.
"Sisanya kami gelontorkan, kami ambil di hilir," imbuhnya.
Aliran Kali Cikeas di Jatiasih, Bekasi masih penuh oleh potongan-potongan bambu dan kayu sejak air kiriman dari Bogor melimpah pada Kamis (8/10/2019) dini hari. Tutupan bambu paling parah terletak di sekitar Bendungan Koja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.