Jaelani menjelaskan, membelah satu kapal bisa memakan waktu satu hingga enam bulan pengerjaan, tergantung ukuran kapal.
Untuk membelah dan memotong satu kapal setidaknya butuh 20 orang pekerja termasuk yang menggerakkan crane.
Mereka punya jam kerja.
"Kerjanya dari jam 07.30 sampai 11.30 WIB. Terus istirahat buat makan siang, jam 13.00 WIB mulai lagi sampai 16.30 WIB," kata dia.
Baca juga: Banyak Kapal Tua di AL
Pekerjaan itu dilakukan setiap hari. Namun pada hari Minggu mereka boleh libur atau tetap bekerja.
Sohari (35) mejelaskan, para pekerja pemotongan kapal itu tidak menetap di satu lokasi seperti yang ada di Cilincing tersebut.
Mereka bisa pindah-pindah ke berbagai belahan Nusantara, tergantung tawaran perusahaan yang memiliki kapal untuk dipotong.
"Bisa ke Kalimantan, bisa ke Bangka Belitung, bisa ke Papua sana, tergantung di mana ada kapalnya," kata Sohari.
Biasanya, mereka hanya perlu membawa alat potong saat menuju lokasi proyek pemotongan kapal.
Transportasi dan tempat tinggal akan ditanggung perusahaan yang membayar jasa mereka.
Akan tetapi, pekerjaan memotong kapal itu paling sering dilakukan di lokasi Gang Bedah Kapal sehingga seolah-olah mereka jadi warga tetap di sana.
"Istri dan anak-anak saya tinggal di Jawa Timur. Jadi kalau selesai ngerjain kapal saya pulang ke sana satu dua minggu. Kalau di sini sih tinggal di mes, ada disediain kantor," kata Jaelani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.