JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) Pande Putu Yasa menyatakan, pengadaan bus transjakarta merek Zhong Tong oleh Perum PPD tidak berkaitan dengan kasus korupsi pengadaan bus transjakarta tahun 2012-2013.
"Ini enggak ada kaitannya sama sekali," kata Pande di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (16/10/2019).
Pande menjelaskan, pengadaan bus oleh Perum PPD merupakan hasil lelang yang digelar PT Transportasi Jakarta yang saat itu masih berstatus Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta.
Sementara lelang yang bermasalah dan tersangkut kasus korupsi adalah lelang yang digelar Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Kedua lelang itu berbeda meskipun digelar pada tahun yang sama.
Baca juga: Operator Jamin Keamanan Bus Transjakarta Merk Zhong Tong
"Ini adalah lelang koridor satu tahap kedua yang dimenangkan oleh Perum PPD pada tahun 2013, berbeda dengan pengadaan yang dilakukan oleh Pemda DKI yang dulu yang ada kasus," kata dia.
Menurut Pande, Transjakarta saat itu menggelar dua tahap lelang untuk koridor satu.
Lelang tahap satu dimenangkan oleh PT Prima Lestari, sementara lelang tahap tahap dua dimenangkan Perum PPD.
Sebagai pemenang lelang, Perum PPD harus menyediakan 59 unit bus transjakarta. Perum PPD, kata Pande, menggandeng pihak ketiga, PT Mobilindo Armada Cemerlang sebagai investor yang membeli bus-bus itu.
"PT Mobilindo Armada Cermelang yang mengadakan busnya. Kami yang kebetulan menang tendernya. Kan dilelangnya itu kerja sama operator dan investor. Operatornya kami, investornya mereka. Itu diperbolehkan, lelangnya memang begitu," ucap Pande.
Sebagai pemenang lelang tahun 2013, Perum PPD saat itu tidak bisa langsung menyediakan bus. Karena itu, mereka dikenai denda penalti hingga akhirnya bus-bus mereka dioperasikan baru-baru ini.
Pada 2015, kepala Dinas Perhubungan DKI kala itu, yaitu Udar Pristono, terlibat kasus korupsi pengadaan bus transjakarta asal China, termasuk merek Zhong Tong.
Mahkamah Agung menjatuhkan vonis 13 tahun penjara dan denda Rp 1 miliar subsider satu tahun kurungan terhadap Udar dalam kasus korupsi pengadaan bus transjakarta pada 2012-2013.
Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menuding Dinas Perhubungan yang dikomandoi Udar selalu memenangkan produsen bus asal China untuk transjakarta.
Baca juga: Perum PPD Klaim Bus Transjakarta Merek Zhong Tong Belum Pernah Terbakar
"Saya sudah bilang waktu DKI ngadain bus tahun 2013, saya minta beli bus yang kelas dunia, tetapi mereka mainkan. Makanya produsen yang selalu menang itu Tiongkok," kata Ahok pada 21 Mei 2015.
Saat itu, Ahok berujar, produsen bus yang kualitasnya baik seperti Hino, Scania, Daewoo, Mercedes Benz, enggan memproduksi bus di Jakarta. Sebab, Dishub DKI kerap membuat mereka kalah lelang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.