Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Usia 2 Tahun Lebam di Sekujur Tubuh, Diduga Dianiaya Pengasuhnya di Depok

Kompas.com - 17/10/2019, 12:26 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Balita berusia dua tahun berinisial YM diduga dianiaya oleh pengasuhnya sendiri berinisial TN (19) di kediaman korban di kawasan Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.

Ketua RT 007 RW 002, Iskandar Raitta (56) pun telah mengetahui hal tersebut.

Iskandar mengatakan, saat dirinya menjenguk YM di Rumah Sakit Hermina pada Rabu (16/10/2019) lalu, ia melihat sekujur tubuh belakang YM penuh dengan luka lebam.

Tidak hanya di bagian tubuh, wajah YM juga terluka seperti dipukuli benda tumpul. Lalu selangkangan YM pun lecet.

"Saya saja kaget banget pas ngelihat langsung. Saya kira awalnya yang lecet itu wajahnya saja ternyata sekujur tubuh apalagi selangkangannya paling parah," ujar Iskandar saat ditemui Kompas.com di kawasan Sukmajaya, Depok, Kamis (17/10/2019).

Saat berkunjung ke rumah sakit, Iskandar mengatakan, ibunda dari YM berinisial AF bercerita peristiwa yang terjadi pada anaknya.

Ia mengatakan, anak dari AF ini diketahui penuh luka pada hari Sabtu (12/10/2019) oleh orangtuanya.

Saat itu menurut cerita ibu dari YM, TN, pengasuh YM mengatakan, luka yang dialami oleh anaknya atas perbuatan anak pertamanya yang masih berumur sekitar empat tahun.

"Nah baru dah Sabtu itu anaknya dibawa ke Rumah Sakit Hermina. Karena dia tahunya si kakaknya yang mukulin ya diomelin mulu nih kakaknya," katanya.

Namun, lanjut Iskandar, ibu dari YM baru menyadari kalau anaknya dianiaya oleh orang lain dari dokter forensik yang menangani anaknya.

"Dokter forensiknya bilang mana mungkin anak empat tahun melukai sadis begini, akhirnya si ibu curiga lah," ucap Iskandar.

Setelah itu, ibu dari YM pun akhirnya membuat laporan polisi pada Minggu (13/10/2019).

Minggu malam sekitar pukul 20.30 WIB, lanjut Iskandar dirinya diberi tahu kalau ada penangkapan TN, pengasuh dari korban yang jadi terduga penganiayanya.

"Nah polisi minta temenin saya ke rumahnya korban hingga akhirnya ditangkap, sekarang sudah di polres," katanya.

Menurutnya, TN dilihat tak seperti orang yang bersalah. Bahkan ketika ditangkap TN tak seperti orang pada umumnya yang ditangkap polisi.

"Biasanya kan sedih ya, ini kaya orang tidak salah gitu," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com