Sepanjang gang hanya terdengar satu logat yang digunakan masyarakat di situ, yakni logat Madura. Bahkan, tak jarang mereka mengobrol dengan menggunakan bahasa daerahnya.
Sulaiman Alfarizi yang sudah menjadi pedagang sejak empat tahun lalu, datang dari Madura karena diajak rekannya.
"Jadi kenal teman sudah di sini duluan jadi ikutan, bawa modal Rp 1,5 juta," ujar Sulaiman.
Ia mengungkapkan, mayoritas pedagang maupun agen adalah suku Madura. Sehingga mereka pun gampang berbaur.
Untuk tempat tinggal, Sulaiman dan sejumlah temannya menetap di rumah agen mereka.
Baca juga: Saat Pedagang Kopi Keliling Bangga dengan Kehebatan Putrinya
Mereka hanya harus mengambil dagangan kopi dari agen tersebut.
"Tinggalnya enggak bayar. Yang penting jualan ambil kopinya ke dia (agen)," tambahnya.
Meski merantau jauh dari Madura, Sulaiman merasa pekerjaan sebagai pedagang starling cukup menjanjikan.
Penghasilan rata-ratanya dalam satu hari Rp 250.000. Lelaki 34 tahun ini bisa menafkahi istri dan anaknya di kampung.
"Alhamdullillah penghasilan mah ada aja. Seringnya Rp 250.000 bisa buat ngirim ke kampung," kata dia.
Baca juga: Cerita Monica, Putri Pedagang Kopi Keliling Saat Kembali dari Kanada
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.