Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Kampung Starling, Demo Bawa Rezeki dan Satpol PP Paling Dihindari

Kompas.com - 17/10/2019, 21:02 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

"Namanya rezeki beda-beda ya. Pernah Rp 50 ribu saja tapi rata-rata Rp 250 ribu sampai 350 ribu," ucap Muzamil

Sehari-hari ia berdagang di sekitar Plaza Atrium, Senen.

"Apalagi sekarang sudah banyak pedagangnya, jadi berbagi penghasilan," lanjut dia.

Untungnya, Muzamil tak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk tempat tinggal. Mereka diberi tempat tinggal oleh agen kopi. Ia hanya perlu menambah ongkos listrik setiap bulannya.

Kucing-kucingan dengan Satpol PP

Berdagang di Jakarta bukan tanpa kendala bagi Muzamil. Hal yang paling sering ia hadapi adalah harus kucing-kucingan dengan Satpol PP.

Menurut dia, tak ada aturan yang melarang ia berdagang minuman keliling.

"Lagian saya bukan jualan di trotoar, kadang-kadang sudah sembunyi-sembunyi juga, keliling sana-sini," kisahnya.

Selama itu pula tercatat ia pernah dua kali ditangkap Satpol PP karena dinilai berdagang sembarangan.

"Pernah dua kali, Mbak, ditahan sebentar, terus dikasih surat peringatan. Saya agak bingung sih," lanjut Muzamil.

Namun Muzamil tak kapok, ia terus menjajakan dagangannya.

Demo memberi rezeki

"Nanti siang ada demo Mas dari mahasiswa, di depan Istana, enggak jualan di sana?" tanya saya.

"Wah pasti jualan dong. Itu justru paling kami tunggu," kata pedagang lainnya, Sulaiman. .

Menurut Sulaiman, para pedagang Starling paling semangat jika berdagang di tengah massa demonstran.

Bukan apa-apa, tetapi hal tersebut menjadi lahan basah bagi mereka.

Baca juga: Pedagang Kopi Starling yang Untung 3 Kali Lipat Saat 22 Mei: Mending Dapat seperti Biasa daripada Ribut Begini...

Sulaiman hampir selalu berdagang saat demonstrasi besar seperti demo 212, demo 21 dan 22 Mei 2019 di Bawaslu, serta demo mahasiswa pada 23 hingga 24 Mei 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com