Bus-bus ini, kata Nadia, adalah bentuk dari pelaksanaan kontrak 2013 karena PPD tidak dapat menyerahkan bus pada waktu yang ditentukan, maka terjadi sengketa pada 2016 dan diselesaikan melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia).
"Pada Juli 2018, BANI mengeluarkan putusan agar Transjakarta mengoperasikan 59 unit bus gandeng merek Zhong Tong berdasarkan kontrak 2013 dan tetap membayarkan penalti dari wan prestasinya," ucap Nadia.
Untuk diketahui pada Maret 2015, Bus Zhong Tong pernah terbakar saat melintas di Jalan Gatot Subroto.
Hal ini disebabkan oleh arus listrik mesin bus yang tidak aman pada saat itu.
Pada Agustus 2015, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), saat menjabat Gubernur DKI, pernah mengaku kapok membeli bus dari merek yang tak jelas. Salah satunya merek Zhong Tong.
"Kita nggak mau lagi yang nggak jelas. Misal kamu punya uang, mau beli motor, mau beli merek Ahok apa merek Yamaha? Ya Yamaha dong," kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Buruknya kualitas bus dari China ini, menurut Ahok, karena ulah oknum pegawai di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tahun 2013.
Padahal sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta saat itu, ia sudah meminta agar bus yang didatangkan dari produsen bus ternama.
"Tapi mereka (oknum) mainkan. Makanya yang selalu menang bus yang jelek dari Tiongkok," kata Ahok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.