Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Daya Pikat Djeni | Penganiayaan Bocah YM oleh Pengasuh | Nenek Buta Huruf Ditipu, Rumah Terjual

Kompas.com - 18/10/2019, 09:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Namun, kecurigaan sempat menyergap F, orang tua YM karena selama dua malam yakni pada Kamis (10/10/2019) dan Jumat (11/10/2019), kamar TN terkunci.

Dia sudah mengetuk berulang kali, namun tak ada jawaban. Hingga pada Sabtu (12/10/2019), mereka menemukan fakta pahit, YM mengalami luka memar di sekujur tubuhnya, bahkan wajahnya lebam dan membengkak.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Kisah Nenek Arpah

Seorang nenek bernama Arpah di Beji, Depok, Jawa Barat, membuat laporan polisi di Polresta Depok lantaran merasa ditipu tetangganya terkait transaksi tanah.

Kuasa hukum Arpah, Muslim mengatakan, kasus ini terjadi pada 2015.

Nenek Arpah merasa ditipu tetangganya, AJK (26), lantaran tanahnya seluas 103 meter persegi hanya dihargai Rp 300.000.

Saat menandatangani dokumen jual beli dan penyerahan sertifikat, Nenek Arpah sama sekali tak mengerti dokumen yang ditandatanganinya.

Baca juga: Tanah 103 Meter Dihargai Rp 300.000, Nenek Buta Huruf Lapor Polisi karena Merasa Ditipu

Beberapa hari kemudian saat pihak bank datang ke rumahnya, nenek malang itu baru tersadar bahwa rumah sudah berpindah tangan ke nama orang lain.

Sementara dia hanya dibekali Rp 300.000 oleh orang itu. Nenek Arpah terpaksa angkat kaki. Kini, dia memperjuangkan kembali keadilan dengan membuat laporan polisi.

Baca selengkapnya di sini.

4. Ketua BEM didatangi polisi

Salah satu mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengklaim, ada seorang polisi menyambangi rumah Ketua BEM Universitas Pembangunan Nasional (UPN) sebelum aksi unjuk rasa Kamis (17/10/2019).

"Yang lebih parahnya di UPN mungkin. Baru pertama kalinya, ada polisi yang datang sampai ke rumah ketua BEM. Mau ngapain dia datang ke rumah ketua BEM, apakah ketua BEM kriminal?" seru orator berjaket almamater hijau di atas mobil komando dekat Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis siang.

Pernyataan ini dilontarkan si orator ketika membicarakan mengenai berbagai upaya penggembosan aksi mahasiswa.

Baca juga: BEM UNJ Sempat Ditawari Uang agar Tak Gelar Unjuk Rasa

Seruan operator itu sebelumnya senada dengan perngakuan yang disampaikan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Abdul Basit.

Basit mengaku sempat mendapat larangan agar mahasiswa kembabli berunjuk rasa untuk menuntut diterbitkannya Perppu KPK.

Bahkan, dia dan seluruh ketua BEM dari Universitas lain sempat ditawari sejumlah uang agar tak turun ke jalan.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com