Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Masa-masa Kejayaan Budidaya Ikan Lele di Kampung Apung

Kompas.com - 18/10/2019, 11:17 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peternakan ikan lele sempat terkenal dan menjadi daya tarik tersendiri di Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Kolam lele ada di tengah permukiman karena warga mencoba memanfaatkan air yang sudah menggenangi wilayah kampung.

"Dulu ada budidaya lele, terjadinya sampai buat kolam-kolam ikan itu ya air dalam kolam dibersihin kira-kira sampai ratusan kolamnya di wilayah Kampung Apung," ucap Rudi saat ditemui di Kampung Apung, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (17/10/2019) malam.

Rudi merupakan warga senior yang juga menjabat sebagai Ketua RT010/RW001 di Kampung Apung, menceritakan kembali masa masa kejayaan budidaya lele di kampungnya itu.

Rudi mengatakan kolam lele itu tercipta karena inisiatif dari warga.

Dengan terpal dan bambu, warga membuat sekat-sekat berbentuk kolam yang diisi ikan lele.

Baca juga: Kisah di Balik Nama Kampung Apung, Berawal dari Kekompakan Warga Hadapi Musibah...

Melihat hal tersebut, salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Nuradi Dunia membuat program bagi masyarakat untuk membudidayakan ikan lele lebih luas lagi.

"Dulu sih kolamnya ratusan, nah pas mulai ramai lele itu kampung kita dikunjungin media, anak-anak, kampus. Pertama tamu datang lama-lama orang nyebut Kampung Apung itu mulanya dari LSM, kita sepakat kita bikin Komunitas Kampung Apung yaitu ada LSM Nurani Dunia," tambah Rudi.

Warga senang karena melihat potensi keuntungan dari usaha ternak lele itu. Sebab mereka mendapat sumber penghasilan sampingan dari ternak lele.

Sayang, Rudi tidak dapat menjelaskan secara spesifik berapa jumlah kolam beserta ukurannya.

"Kolam mah di mana-mana ada bang, kalau ternak lele itu lumayan lah buat sampingan pendapatan. Katakanlah harga 1 kg lele Rp 12.000 kalau panen lumayan lah hasilnya kan katakanlah modalnya Rp 100.000 dapat keuntungan pas panen Rp 125.000," tambah Rudi.

Pengelolaan kolam ikan lele dibagi per kelompok yang terdiri dari beberapa warga.

Baca juga: Kisah Kampung Apung yang Dahulu Rimbun Penuh Pohon, Kebun, dan Empang...

Sehingga bila musim panen tiba, tiap kelompok dapat membagikan hasilnya pada sesama warga.

"Kolammya ya di bagi-bagi per kelompok, kadang satu kelompok ada yang 2 sampai 3 kuintal sekali panen. Jadi bisa dibilang ada nilai ekonomisnya," ucap Rudi.

Peternakan lele pun berhenti sejak tahun 2013. Saat itu, pemerintah melakukan kebijakan dengan menyedot air yang ada di Kampung Apung.

Otomatis peternakan lele ikut mati, karena berkurangnya air di Kampung Apung.

"Terakhir itu tahun 2013 disedot, terakhir lele sekitar Juli 2013. Karena kan kering sekitar 6 bulanan, nah bagaimana mau pelihara lele sedangkan kolam dari terpal air habis dan boleh dibilang lele juga," tambah Rudi.

Namun setelah disedot, air kembali menggenangi Kampung Apung secara berkala.

Kolam lele yang dulu banyak, sekarang sudah menjadi kolam yang tidak terurus di antara rumah-rumah warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com