Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Seorang Pria Dikeroyok di Stasiun Jurangmangu

Kompas.com - 18/10/2019, 21:13 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Video aksi pengeroyokan seorang pria di Stasiun Jurangmangu, Ciputat, Tangerang Selatan, yang berbatasan dengan Bintaro Jaya Xchange tengah viral.

Rekaman aksi pengeroyokan tersebut dibagikan melalui akun Instagram @Tangerang_Raya beberapa jam lalu.

Video berdurasi 25 detik tersebut memperlihatkan seorang laki-laki terlibat cekcok dengan tiga pria lain.

Selang berapa lama kemudian, laki-laki itu memukul salah satu dari tiga orang yang menghampirinya. Aksi pengeroyokan pun terjadi.

Baca juga: Diperiksa Sejak Siang, Munarman Dicecar Terkait Chat dengan Tersangka Pengeroyokan Ninoy

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

?? Berita peristiwa gengs ! | Kamis (17/10/2019) sekitar pukul 20.30 WIB, pas ada ledis lagi selow jalan di area jurang mangu, tiba tiba ngelokit 1 pria lagi di keroyok 3 pemuda . Dilangsir dari @tangsel.info Korban pengeroyokan luka bagian pala ???? . Kita tunggu aza, ada update ga nich dari om polisi @humaspolrestangsel Ama polsek #ciputat. kalo semua cowo² yang terlibat tampol tampolan di kumpulin, kan ketauan tuh, apa motip ngeroyok orang ampe ngejengkang ke aspa! ! ???? . Alwes #waspada #kriminalitas gengs ! ???? . Konten lengkap melipir aja ke ig : #tangsel.info . Info : @novitavi . @kabarbintaro @lintas.patroli @peristiwa_sekitar_kita @warung_jurnalis @wargatangsel @kabartangsel #berita #peristiwa #kriminal #tangsel #seputartangsel #tangerangraya

A post shared by Tangerang Raya (@tangerang_raya) on Oct 17, 2019 at 12:25pm PDT


Koordinator Lapangan Lingkar Bintaro Jaya Xchange Joko Sunaryo mengatakan, peristiwa keributan tersebut terjadi pada Kamis (17/10/2019) pukul 20.00 WIB.

Keributan bermula saat tiga orang berjalan di lorong menuju Stasiun Jurangmangu, tiba-tiba disusul oleh seorang lelaki lain dari arah belakang.

"Karena bertiga, orang ini jalannya menutupi jalan, seorang itu bilang permisi. Kemudian cekcok mulut, dan seorang itu mukul duluan. Itu di CCTV kita ada," kata Joko saat dihubungi Kompas.com, Jumat (18/10/2019).

Menurut Joko, satu dari tiga laki-laki yang mendapat pukulan tersebut sempat mencoba menenangkan. Namun, mereka justru kembali mendapatkan pukulan. Saat itulah keributan terjadi.

Baca juga: Universitas Pancasila Belum Tahu Duduk Perkara Keributan Mahasiswanya dengan Mahasiswa Unas

"Sempet dari tiga laki-laki itu melerainya, tapi malah diserang. Merasa diserang, tiga orang ini membela diri. Saat itu dia (orang yang memukul terlebih dahulu) jatuh dan dikeroyok," katanya.

Joko menjelaskan pengeroyokan berlangsung cepat. Dalam video CCTV, tiga orang tersebut melakukan pengeroyokan hanya 15 detik sebelum melarikan diri.

"Korban luka-luka, kalau dari analisis kami saat jatuh itu kepentok fondasi besi (lorong jalan) itu," tutur Joko.

Sementara Kapolsek Ciputat Kompol Endy Mahandika membenarkan kabar adanya pengeroyokan tersebut. Namun, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait pengeroyokan tersebut.

"Kami tunggu sampai sekarang yang bersangkutan belum bikin laporan di Polsek Ciputat, jadi kami nunggu," kata Endy saat dihubungi.

Namun, kata Endy, anggotanya sudah mengecek langsung ke tempat kejadian pengeroyokan tersebut. Berdasarkan rekaman CCTV tampak lelaki yang mendapatkan pengeroyokan itu justru memukul terlebih dahulu.

"Tetapi memang korban kalau dilihat dari CCTV mukul duluan. Kalau video yang beredar, itu hanya sepotong kalau dilihat full video sama anggota itu (tiga orang itu) cuma merangkul langsung dibantai sama korban ini," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com