Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2019, 08:31 WIB
Walda Marison,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat transportasi Budianto menilai, banyak faktor yang memicu kecelakaan mobil dan sepeda motor di jalan raya.

Selain karena faktor kendaraan, cuaca,  dan jalanan, kondisi psikologis pengendara juga menjadi faktor utama terjadinya kecelakaan.

Faktor internal pengendara itu terdiri dari sifat dasar yang dimiliki pengemudi.

"Tentunya  akan berhubungan dengan sifat-sifat  dasar yang dimiliki setiap manusia antara lain  perilaku, atittude, kecerdasan, tingkat pengendalian emosi, dan moralitas. Sikap- sikap dasar manusia seperti ini tentunya  hanya dapat diukur,  dilihat atau  ditelusuri dari aspek psikologi," ujar Budianto yang merupakan mantan Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya itu, Senin (21/10/2019).

Baca juga: Mengenal Penggolongan SIM C yang Kemungkinan Dirilis Tahun Depan

Karena itu, dia menilai tes untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) bukan hanya terfokus pada kelayakan fisik pengendara dan pengetahuan tentang lalulintas, tapi juga perlu diberlakukan tes psikologi.

Tes psikologi juga sesuai dengan dasar hukum yang ada yakni Pasal 81 ayat 4 Undang- Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Aangkutan jalan dan Peraturan Kapolri No 9 tahun 2012 tentang SIM.

"Kesehatan jasmani dapat dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Kemudian untuk kesehatan rohani dapat dibuktikan dengan surat kelulusan hasil tes psikologis," ucap Budianto.

Dengan adanya tes psikologi, pihak kepolisian bisa menilai layak atau tidak seorang mendapatkan SIM untuk berkendara.

Dia berharap pihak terkait bisa mempertimbangkan tes psikologi sebagai syarat mendapatkan SIM.

"Diharapkan individu yang sudah mendapatkan SIM memiliki kompetensi yang memadai dari aspek aspek psikologis sehingga mereka betul - betul mampu dalam  mengemudikan kendaraannya dengan baik termasuk dalam  pemahaman peraturan perundang- Undangan yg berkaitan  lalu lintas dan angkutan jalan," ucap dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Fokus ke Pilpres, Perolehan Kursi Gerindra di DPRD DKI Merosot

Megapolitan
Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com