Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Bagi-bagi Kekuasaan, Mahasiswa: 5 Tahun ke Depan Tak Ada Parpol yang Kritik Pemerintah

Kompas.com - 21/10/2019, 18:28 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (SI) menggelar unjuk rasa pada hari pertama pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Senin (21/10/2019).

Dalam aksi tersebut, mereka mengkritik bagi-bagi kekuasaan yang tengah dilakukan Presiden Jokowi dalam periode kedua pemerintahannya.

Mereka khawatir tidak ada lagi kekuatan oposisi untuk mengkritisi pemerintahan lima tahun kedepan.

Baca juga: Demo di Depan Istana, Ketua BEM UGM: Kita Tidak Ingin Dikhianati Kedua Kalinya

"Ingat, lima tahun ke depan mungkin tidak ada partai politik yang oposisi, tidak ada parpol yang mengkritisi," kata Ketua Dewan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Sultan Rifandi saat berorasi di kawasan Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda), Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin.

"Tapi mahasiswa akan menjadi partai non struktural dan menjadi partai tanpa kepentingan, tanpa jabatan. Mahasiswa akan setia pada kepentingan rakyat,” tambah dia.

Baca juga: Mahasiswa Peserta Unjuk Rasa di Patung Kuda Desak Bertemu Presiden Jokowi

Dalam orasinya, para mahasiswa mengkritik hasil kerja pemerintahan Jokowi pada periode pertama. Bagi mereka, kinerja Jokowi mendapat rapor merah.

“Kami datang membawa satu nilai yang pada periode lalu pak Jokowi gagal mengurusinya. Secara politik Pak Jokowi memang lulus, tapi di mata rakyat harus ada yang dikoreksi. Itu mengapa kemudian saat hari pertama Pak Jokowi bekerja mahasiswa sudah kembali turun ke jalan untuk mengkritiknya,” ucap Sultan.

“Inilah mengapa saat hari pertama pak presiden bekerja, kami sudah memberikan catatan bahwa pada periode lalu ada yang belum selesai, bahkan sampai detik ini, ketika roti dibagikan tapi solusi diabaikan,” tambah dia.

Baca juga: Bertemu Relawan, Jokowi Akui Ada Menteri dari Gerindra di Kabinet Kerja Jilid 2

Para mahasiswa juga mengkritik Jokowi yang tidak mau menemui mereka.

"Ini menandakan bahwa keberpihakan pak Jokowi jauh dari rakyat Indonesia, hidup mahasiswa,” ucap Sultan.

Presiden Jokowi saat ini tengah menyusun kabinet kerja jilid 2. Jokowi sudah bertemu para ketua umum partai yang berseberangan ketika Pilpres 2019 lalu.

Partai Gerindra diperkirakan masuk dalam koalisi pemerintahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com