Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Tetangga akan Sosok Ma'ruf Amin, Pengajian Rutin hingga Lari Pagi

Kompas.com - 21/10/2019, 20:29 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Per tanggal 20 Oktober 2019, Ma'ruf Amin resmi menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia selama lima tahun ke depan.

Pelantikan Ma'ruf Amin disambut gembira banyak warga termasuk tetangga-tetangganya yang ada di RT 007 RW 008 Koja, Jakarta Utara

Mallawi Makhraj, Ketua RT 007 mengatakan, warga di Kampungnya sangat mengenal baik sosok Ma'ruf Amin. Orang nomor dua di Indonesia itu bahkan sudah dianggap sesepuh disana.

"Kami biasa panggil dia Abah. Beliau udah lama tinggal disini, bahkan saya aja tahun 80an pindah ke sini, beliau sudah ada," kata Mallawi kepada Kompas.com Senin (21/10/2019).

Baca juga: Maruf Amin Jadi Wakil Presiden, Tetangganya Berharap Abah Senantiasa Diberi Kesehatan

Mallawi mengatakan, Ma'ruf sangat dekat dengan warga-warga kampung itu. Bahkan, mereka merasa sangat kehilangan ketika Ma'ruf memutuskan pindah ke kawasan Menteng, Jakarta Pusat sekitar bulan April 2019 lalu.

Mallawi mengaku, terakhir kali ia bertemu Ma'ruf Amin pada bulan Agustus lalu.

"Habis salat Jumat Abah sempat datang ke sini. Tujuannya buat nyapa warga aja. Saya juga sempat dikenalin sama Paspampres nya," ucap dia.

Masati (62), salah seorang tetangga, mengatakan Ma'ruf Amin rutin mengadakan pengajian di Kampung tersebut. Biasanya, pengajian akan berlangsung dua kali dalam seminggu.

Pengajian pertama biasanya berlangsung setiap Sabtu di kediaman Ma'ruf Amin. Pengajian ini akan dihadiri oleh ibu-ibu yang tinggal di kampung tersebut.

Baca juga: Usai Dilantik, Tak Ada Pengamanan Tambahan di Rumah Maruf Amin di Koja

Sementara pengajian kedua akan berlangsung setiap Minggu pagi di Masjid yang berjarak beberapa rumah dari kediaman Ma'ruf.

"Kalau pengajian bapak-bapak, dia pasti ikut," ucap Masati.

Meski Ma'ruf sudah tak lagi tinggal di sana, Masati mengungkapkan bahwa rutinitas pengajian itu masih berjalan hingga sekarang.

Namun bedanya, setelah Wakil Presiden ke-13 Indonesia ini pindah rumah, hanya perwakilan Ma'ruf yang hadir dalam pengajian tersebut.

Baca juga: Campur Aduk Perasaan Kalla Ketika Bertukar Kursi dengan Maruf Amin...

Kebiasaan lain dari Ma'ruf Amin di kampung tersebut yakni jalan pagi berkeliling kampung. Hal itu diungkapkan oleh Sri Baryati (55).

"Dulu Abah sering olah raga jalan pagi. Biasanya keliling-keliling kampung sini," ujar Sri.

Setiap Ma'ruf jalan pagi, Ketua MUI ini akan menebar senyum dan menyapa warga-warga lain yang berpapasan dengan dirinya.

Sifat Ma'ruf yang cendrung rendah hati itulah yang membuat warga tidak canggung dan berperilaku berlebihan kepada dirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com